❤19

273 87 32
                                    

AREA WAJIB COMMENT DAN VOTE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AREA WAJIB COMMENT DAN VOTE

SPAM COMMENT

BIAR LANJUT

KITA LANJUT KALO UDAH 50+ VOTE + COMMENT

°°°

Entah siapa yang harus berterimakasih, tapi berkat Yasinta, seorang Sakti Titian Valdini agaknya mulai peduli tentang agenda sekolah. Terutama agenda wajib kelas XII yang sebentar lagi akan menanggalkan seragam putih abu mereka — menyambut dunia baru sebagai manusia dewasa yang mulai mandiri.

Lihat saja, saat ini Sakti sedang ikut antrian menuju ruang konseling untuk konsultasi mengenai masa depan mereka setelah lulus SMA. "Selanjutnya!" Giliran Sakti yang maju untuk berhadapan dengan guru konseling yang biasanya jadi musuh bebuyutannya di sekolah.

"Wow... Sakti ckckck, saya gak nyangka akhirnya kamu berubah."

Sakti tersenyum tipis sejenak, "Manusia butuh proses dan latar belakang untuk berubah pak." Katanya bijak.

"Bagus," Sedikit tepuk tangan apresiasi untuk Sakti. "Jadi, kamu mau melanjutkan sekolah kamu ke mana, Sakti?"

"Ini di luar ambisi murid yang lain pak, tapi... saya ingin bertanya,"

"Kalo masuk Akpol, saya bisa lolos persayaratan gak pak?"

"Kamu berniat jadi polisi?"

Sakti menganggukan kepala.

"Mantan berandal pengen jadi polisi?"

Terdengar ambigu, entah ini cemoohan atau ungkapan rasa terkejut dari guru konseling yang langganan memberi Sakti 'surat cinta'.

"Maaf, maaf... saya gak maskud underestimate sama kamu Sakti."

"Tapi, alasannya apa?"

"Di saat temen-temen kamu berlomba masuk PTN dan cari cadangan di PTS yang favorit, kamu langsung auto mikir buat jadi taruna. Kamu bener-bener yakin?"

Tidak ada keraguan di wajah Sakti ketika harus menjabarkan alasan memilih akademi kepolisian sebagau tujuan utamanya. "Saya yakin, pak. Saya tahu ambisi dan idealisme rata-rata anak kelas XII tuh pasti pengennya masuk kedokteran, hukum, HI, farmasi, teknik, dan sebagainya."

"Tapi... saya pengen realistis, mereka-mereka yang lulus S1 belum tentu cepat dapet kerjaan pak. Ya gak maksud buat ngeremehin tapi saya mending bersusah payah ngikutin persyaratan masuk akpol tapi langsung dapet kerjaan nantinya daripada susah nyari kerjaan pak."

"Pemikiran kamu lumayan cerdas ya, tapi konsekuensinya semester ini nilai kamu harus bagus sebagai syarat berkas pendaftaran."

"Siap!"

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang