❤27

272 89 36
                                    

WAJIB TEKAN ☆ DI POJOK KIRI BAWAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAJIB TEKAN ☆ DI POJOK KIRI BAWAH

WAJIB VOTE DAN COMMENT POKOKNYA!

SESUAI JANJI KALO 50+ VOTE

SPAM COMMENT

LAGI SERU MASA DIEM-DIEM BAE

HARGAIN AUTHOR YANG NULIS

°°°

Tiba di rumah dengan tatapan sendu, Naufal terheran-heran dengan bundanya sendiri. Ia melihat Yasinta sembab berurai air mata. "Bunda, bunda kenapa?" Tanya Naufal saat Yasinta lewat di tempat ia sedang bermain di ruang tengah. Bocah itu jadi berhenti bermain menyusun lego setelah melihat sembab di kedua mata Yasinta yang masih berkaca-kaca.

"Enggak sayang, bunda gak apa-apa."

Yasinta hampiri putranya, ia peluk Naufal dan ciumi dahi dan pipi bocah lucu itu bergantian. "Kamu udah makan?" Meski hatinya sedang tak karuan dilanda badai dan petir, Yasinta ingin terlihat baik-baik saja di depan Naufal. Dan dari segala kerumitan yang melanda hatinya, Naufal adalah obat baginya agar merasa lebih tenang.

"Belum bun, nunggu bunda pulang."

"Sayang..." Yasinta usap rambut putranya ke belakang, air matanya tetap jatuh basa di pipinya.

"Bunda kenapa nangis bun?" Lirih Naufal yang tahu dulu Yasinta mengalami masa-masa sulit berdua dengannya, "Apa ada yang jahatin bunda lagi?"

"Bilang sama Nana kalau ada yang nyakitin lagi bundadari cantiknya Nana."

Di tengah kelabu warna mendung di hati, kehadiran Naufal bisa pengurai kesedihan. Yasinta tersenyum tipis, hanya Naufal obat hatinya ketika sedih seperti ini. "Enggak, bunda cuma mau terima kasih sama kamu sayang."

"Terima kasih? Emang Nana udah bikin apa sampai bunda seneng?" Naufal tetaplah anak yang polos dan menggemaskan.

Erat tangan Yasinta memeluk dan terus menciumi dahi Naufal, "Bunda mau ngucapin terima kasih karena kamu udah lahir ke dunia, makasih udah selalu jadi obat kalo bunda sedih ya Na. Kehadiran kamu yang bikin bunda merasa tenang, kamu cintanya bunda sampai kapan pun Nana."

Meski mungkin Naufal belum terlalu mengerti apa maksud yang Yasinta, bocah itu ikut menangis terharu di pelukan Yasinta. "Nana sayang banget sama bunda, bunda itu bidadari baik hatinya Nana."

"Makasih ya Nana..."

"Iya bunda, makasih juga udah jadi bunda yang baik buat Nana."

Yasinta pun menyudahi pelukannya, "Ya udah sekarang gimana kalau kita makan dulu?"

"Hari ini kita makan malem di tempat kesukaan kamu yuk!" Ajak Yasinta.

Tentu saja Naufal paling semangat untuk urusan ini, "Yeay asikk... bunda ngajak Nana makan ke restoran yang ada croffle enak kesukaan Nana itu ya?" Naufal antusias mendengar ajakan bundanya.

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang