❤22

261 92 39
                                    

AREA WAJIB VOTE DAN COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AREA WAJIB VOTE DAN COMMENT

SPAM COMMENT BIAR LANJUT

50+ VOTE LANJUT!

Oh ya ada yang baru yang harus masuk reading list nih karena bentar lagi JAHE MERAH tamat

Oh ya ada yang baru yang harus masuk reading list nih karena bentar lagi JAHE MERAH tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's start!

°°°

Jelas Yasinta panik soal ini, satu-satunya buah hati yang ia punya dibawa pergi mantan suami tanpa sepengetahuannya. Wajanya memucat dengan segala keresahan yang kini melanda perasaannya. "Ah harus nyari ke rumahnya Agung kalo gini." Keresahan Yasinta terlalu ketara di mata Sakti. Dalam keadaan seperti itu, Yasinta akan mengalami gangguan fokus saat menyetir mobil.

Yasinta segera lari masuk mobil, Sakti mengejar dari belakang. Menarik tangan kekasihnya — membawa Yasinta saling bertatap dengannya. "Aku ikut Yas, aku yang nyetir mobilnya!" Serunya, ia jelas sangsi jika harus melepas Yasinta menyetir sendiri dalam keadaan seperti ini.

"Terus motor kamu gimana?"

"Pak satpam, nitip motor sini ya!"

Katanya enteng tanpa berpikir itu akan merepotkan orang. "Ada misi darurat pak, ini soal keadilan pak ya!" Sakti memaksa, pokoknya penjaga keamanan sekolah itu harus mau diamanahi untuk dititipi sepeda motor besar milik Sakti.

"Ini kuncinya pak!" Sehun menyerahkan kunci motor miliknya.

"Ayo Yas!"

Ini aneh, mengapa jadi Sakti yang paling heboh di sini. Yasinta sampai menggerenyitkan kening dengan tiga garis kerutan di dahinya. "Ayo, kenapa diem!" Sakti membukakan pintu mobil untuk Yasinta.

"Kenapa lihat muka aku kek gitu?"

Sakti melihat tatapan Yasinta yang menggerenyit padanya. "Enggak, aneh aja tadi kan yang panik aku kenapa kamu jadi ikut panik?"

"Ya siapa yang gak panik kalo anaknya ilang dibawa kabur begitu?!"

"Anak?" Yasinta menggerenyitkan dahinya.

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang