❤24

270 83 48
                                    

AREA WAJIB VOTE/COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AREA WAJIB VOTE/COMMENT

BIAR RAJIN UPDATE HARUS DIVOTE

DAN SPAM COMMENT

°°°

"Sini Neng duduk!"

Yasinta terjebak dalam situasi yang pelik. Mau mengelak pun ia tak bisa, apalagi ada Surya dan sepasang paruh baya yang tak lain adalah ibu dan ayah dari pria berlesung pipi itu. Wanita cantik itu hanya bisa menuruti apa yang dikatakan ibunya, setidaknya ia tak melakukan perlawanan. Perjalanan udara terlalu membuatnya lelah untuk beradu argumen apalagi dengan kedua orang tuanya.

"Ibu sama Bu Ratna sudah membicarakan ini baik-baik."

"Bu Ratna sudah tahu latar belakang kamu bahkan gak keberatan dengan status kamu."

"Lagipula kan Nana pasti butuh sosok ayah, ncep Surya ini sudah kasep, mandiri, udah jadi PNS, mapan lah neng."

Yasinta melihat Surya yang duduk manis dengan senyum tipisnya. "Surya ini anak laki-laki saya, masih bujangan tapi sangat dewasa dan punya jiwa kebapakan." Ibarat sebuah promosi produk, orang tua Surya mengenalkan siapa dan apa saja kelebihan dan kekurangan seorang pegawai negeri tampan yang masih bujangan ini.

"Saya sebenernya agak sangsi kalau anak saya yang bujang memilih perempuan yang sudah pernah menikah. Tetapi, Neng Sinta ini kan berbeda."

"Bu Batari ini sudah cerita kalo neng Yasinta mah bageur, saya juga sudah tahu latar belakang neng kenapa sebelumnya gagal berumah tangga."

"Mudah-mudahan Surya bisa bahagiain neng ya."

Hambar senyum Yasinta di depan kedua pasang orang tua yang tak sabar menyandingkannya bersama laki-laki bernama Surya. "Kalian teh bukannya sudah saling kenal ya?" Singgung ibu dari Yasinta.

"Kenapa Neng Sinta diam saja atuh, sok-sok ngobrol makanya!"

"Oh gini aja atuh, sok sekarang mah Neng Sinta sama Ncep Surya siap-siap."

"Kita makan-makan, tapi neng sama ncep mah perginya bareng berdua biar lebih akrab. Biar gak canggung ya Bu Ratna ya!"

Netra Yasinta sedikit tertuju pada Surya, "Neng, hayu dong... jangan diem mulu ah, gak baik!" Ibunya Yasinta menyinggung putriya yang bergerak pasif. Jujur, ia adalah yang paling semangat dan getol dengan wacana perjodohan ini.

"Yuk Cep Surya yuk!"

Ia menuntun sampai di mana satu unit mobil sedan putih milik Surya. "Sok atuh Cep, ini Yasinta dibawa masuk sama kamu sok!" Awalnya Surya juga masih gugup untuk melakukan pergerakan, karena terus didesak ibu dari wanita cantik di dekatnya — ia jadi menuruti apa yang ibu dari Yasinta ini mau.

"Silakan masuk, Sinta!"

Surya membuka pintu mobil, Yasinta menurut sesuai apa yang ibu katakan padanya. Ia duduk di jok samping kemudi mobil Surya. "Nah sok, untuk lokasinya saya nanti shareloc ya!" Wanita paruh baya ini senang melihat Yasinta bersanding berdua dengan Surya di dalam mobil.

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang