❤18

305 95 36
                                    

AREA WAJIB VOTE DAN COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AREA WAJIB VOTE DAN COMMENT

SPAM COMMENT

SIAPA TAHU UPDATE CEPET LAGI

TOLONG GULA DARAHNYA DICEK YA ABIS INI

°°°

"Kak Sakti..."

"Kak Sakti tunggu!"

Tergesa Jihan mengejar Sakti. Gadis itu melihat punggung pemuda keren yang menggendong ransel dengan sebelah tangannya. Jihan melihat Sakti begitu ia turun dari mobil yang mengantarnya ke sekolah. Nafas Jihan tersenggal setelah berhasil mengejar Sakti dan kini ia yang berdiri di hadapan kakak kelasnya itu. "Kak, kenapa kakak tiba-tiba ilang pas aku cariin di ulang tahun aku?"

"Kak Sakti ke mana waktu itu?"

Jihan jadi penasaran dan sedikit marah karena Sakti menghilang tiba-tiba di pesta ulang tahunnya. Sakti diam, ia rasa ini bukan pertanyaan penting yang harus dijawab. "Kak..." Panggil Jihan, "Kakak ke mana, aku cariin sampe acaranya selesai pun gak ada."

Sakti mengulum bibir, tidak mungkin juga ia mengatakan kalau malam itu ia memilih bersama Yasinta — bahkan keduanya resmi jadian di saat Jihan menyuguhkan pesta ulang tahun ke tujuh belas malam itu. "Sorry Han, malem itu disuruh pulang sama bokap." Dalih Sakti, berbohong demi menutupi hubungannya dengan Yasinta.

"Padahal kakak bilang aja sama aku kalo harus pulang, jangan tiba-tiba ilang dong!"

Tingkah Jihan terbilang agresif untuk mendekati Sakti, kebetulan Yasinta juga turun setelah memarkirkan mobil merah miliknya. Ia lihat Jihan dan Sakti terlihat berdua, "Ckckck..." Pagi-pagi sudah disuguhi pemandangan yang membuat panas saja. Tapi ini bukan saatnya menunjukkan kecemburuan Yasinta melihat kedekatan Jihan dan Sakti, Yasinta memilih berjalan lurus dan sedikit menunjukkan wajahnya yang mencelos pada Sakti.

"Waduh..."

Sadar akan tatapan Yasinta yang menusuk, Sakti segera meninggalkan Jihan, "Han sorry, gue harus ketemu Bu Yasinta sebentar!"

"Yas..."

"Yas..."

Sakti mengerjar Yasinta sambil terus memanggilnya seolah lupa kalau ini gedung sekolah — tempat mereka harus menyembunyikan hubungan asmara mereka. "Ck, berisik... panggil yang bener, ini di sekolah!" Protes Yasinta membelalak.

"Halah... gak ada yang lihat kok, ini aku mau bahas soal pribadi bukan soal sekolah." Yasinta cukup mendelik sinis.

"Kamu cemburu ya Yas?"

"Apaan, ngapain harus cemburu." Sewotnya.

"Kamu hebat ya, pasti banyak deh cewek-cewek yang udah kamu rayu dan jadi suka sama kamu kayak si Jihan itu." Majas ironi yang keluar dari mulut Yasinta terasa pedas di telinga Sakti.

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang