❤14

327 96 47
                                    

GW NGE-TREAT BAIK KALO KALIAN KASIH FEEDBACK BAIK KE GW

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GW NGE-TREAT BAIK KALO KALIAN KASIH FEEDBACK BAIK KE GW

INI AREA WAJIB VOTE DAN COMMENT

SPAM COMMENT

SIAPA TAHU UPDATE CEPET LAGI

°°°

Naufal sepertinya adalah alat yang mendukung untuk Sakti. Pandai Sakti merayu bocah tujuh tahun itu sampai Yasinta jadi harus ikut menghabiskan penghujung hari Sabtu. "Kamu gak akan gila sampe bonceng tiga di motor kan, Ti?" Yasinta melipat lengannya di dada. Ia menduga Sakti ke sini membawa sepeda motor, lantas bagaimana kalau Naufal harus ikut juga - masa mau nekat bonceng tiga.

"Gak lah, siapa yang pake motor."

"Tuh!"

"Waaaaaahhhh..."

Takjub, bola mata bulat Naufal berbinar. "Itu mobil abang?" Sakti menunjukkan satu unit kendaraan roda empat berwarna merah dengan lambang kuda jingkrak.

Ya, itu Ferrari tipe F8.

"Eheemm... ya masih pake duit papa sih itu belinya, anggap aja minjemlah ya daripada keujanan."

"Mau jalan-jalan pake itu Na?" Sekali lagi Sakti mengajak Naufal.

"Mau bang mau... bosen naik Brio punya bunda."

"Ya udah yuk!"

Sengaja Sakti tuntun dan genggam tangan Naufal sampai ke pintu mobil. "Ayo masuk Na!" Sakti membukakan pintu mobil di samping kursi kemudi. "Eheemm... khawatir anaknya ilang gak nih kalo cuma berdua?" Kode dari Sakti melihat Yasinta tetap diam di tempatnya berdiri sambil menyilangkan lengan.

"Huuh..."

Yasinta berkeluh dengan embusan nafas panjang. Kakinya jadi melangkah, ikut mendekat ke mobil yang dibawa Sakti. "Silakan masuk tuan putri!" Sakti menggeser tubuhnya agar Yasinta leluasa masuk ke mobil.

"Hish..." Yasinta mendelik sebal.

"Mau ke mana kita ini?"

Sepanjang perjalanan tiada henti Naufal takjub dengan mewah dan canggih mobil sport Sakti. "Bang ini tombol buat apa bang?" Iseng, Naufal asal tekan tombol yang ada di antara batas jok duduk supir dan penumpang.

Musik dengan volume keras dan nada yang cadas seketika berdentum. "Aaaaa... ini nyanyi apa marah-marah?" Gendang telinga Naufal serasa mau pecah dengan lagu metal yang keras.

"Matiin bang..."

"Matiin!!!"

Padahal Naufal yang asal pencet, "Ah elah dasar bocah!" Sakti mematikan audio di dalam mobil. "Itu lagi apaan sih bang, kek tetangga lagi ribut tahu gak!" Naufal protes.

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang