❤23

259 88 60
                                    

VOTE DAN COMMENT SIFATNYA WAJIB!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE DAN COMMENT SIFATNYA WAJIB!

SPAM COMMENT

INI LAGI SERU-SERUNYA, MASA MAU MANDEK DI TENGAH JALAN

MAKANYA VOTE & COMMENT

SIAPA TAHU DOUBLE UPDATE LAGI

°°°

Terlahir dari keluarga kaya, Sakti punya hidup dengan fasilitas mewah. Kalau Sakti mau ia bisa hidup foya-foya tanpa harus susah payah mengarungi kerasnya hidup. Tapi maaf, itu bukan yang dipilih Sakti. Tawaran jadi CEO dan mendapat beberapa persen saham mudah saja ia dapat tanpa proses kerja keras, tapi maaf itu bukan yang diinginkan Sakti.

Sakti lebih tertarik mengarungi kerasnya kehidupan dari titik terbawah, kalau ia mau pamer sejak awal seharusnya ia sudah mengajak Yasinta kencan ke tempat yang lebih mewah daripada sekedar jalan di mall atau makan sate taichan di kedai murah meriah.

Soal private jet, Sakti bahkan baru membicarakannya sekarang. "Sakti, kamu mau bawa aku ke mana?" Yasinta merasa asing dengan jalan yang ditempuh Sakti.

"Tempat di mana private jet keluarga aku lepas landas."

"Hah... kamu serius?"

"Kapan aku gak serius sama omongan aku Yas."

Tunggu, sebelum itu Sakti membawa Yasinta ke penthouse yang masih merupakan aset keluarganya meski Sakti tidak menetap di tempat itu. "Hei, ini tempat apaan?" Yasinta makin bingung.

"Kita mau ke Bali, gak mungkin kita pergi pake seragam sekolah atau setelan baju formal kek kamu."

"Ini rumah yang katanya mau diwarisin buat aku, tapi aku belum pernah nempatin lama tempat ini."

"Rencananya kalo aku punya keluarga sendiri, baru aku mau tempatin rumah ini."

Jelas Yasinta takjub dengan kokoh bangunan elegan dengan lantai pualam yang dingin dan berkilau. "Selamat datang tuan muda Sakti, tumben sekali tuan muda datang ke sini."

"Ya, saya buru-buru."

Tuan muda, Sakti adalah tuan muda.

Mengapa ini terkesan seperti drama gadis miskin yang mendapat pewaris tahta dalam kisah asmaranya. Yasinta berada di situasi yang terus membuat hatinya bertanya-tanya.

"Mbak Susan, tolong dong siapin baju yang cocok buat dipake di Bali yang bahannya adem gitu."

"Maaf, untuk siapa ya tuan?"

"Nona cantik ini!" Sakti menunjuk Yasinta.

Dan Yasinta planga-plongo masih tak percaya ia menjadi pemeran utama drama kisah cinta si kaya dan si miskin. "Yas, kamu ikut sama mbak Susan ya!"

JAHE MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang