Yasinta hanya guru biasa, karena janda jadi buah bibir warga. Ini tentang keseharian Yasinta dan Naufal sebagai ibu dan anak hingga satu siswa bernama Sakti masuk ke kehidupan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Area wajib Vote dan Comment
Gak vote/comment ga lanjut
°°°
Gara-gara Naufal merengek pada Yasinta, Sakti jadi harus ikut ke rumah yang ditempati ibu dan anak satu itu. "Ayo bang masuk bang!" Naufal semangat mengajak Sakti masuk ke rumah. "Selamat datang kembali di rumah Nana sama bunda, bang Sakti." Yasinta tak sanggup lagi dengan semua ini, ia menahan tawa sekaligus canggung akan kedatangan Sakti ke rumah.
"Maafin Nana ya Ti, gara-gara anak itu kamu jadi harus ke sini dulu." Yasinta merasa tak enak.
"Santai aja bu, namanya juga bocah. Entar kalo gak diturutin malah ngambeknya lama." Kata Sakti.
"Iya sih ya..." Ada benarnya apa yang Sakti bilang.
"Duduk Ti, barangkali mau istirahat atau nyemil-nyemil makanan yang ada di ruang tengah, boleh kok."
Kalau boleh jujur, Yasinta bingung harus bagaimana dengan Sakti. Kalau bukan karena Naufal yang merengek minta Sakti ikut, semuanya tidak akan seperti ini.
"Abang Sakti!"
Naufal keluar dari kamar, ia sudah berganti pakaian yang sebelumnya seragam sekolahnya. Ia mengeluarkan lego mainan miliknya - menunjukkannya pada Sakti. "Bang main lego yuk bang!" Ajak Naufal.
"Abang bisa kan susun lego biar jadi pesawat tempur?"
"Coba sini lihat!"
Wadah lego milik Naufal diraihnya, Sakti melihat buku panduan dari mainan tersebut. "Eh bentar bang, Nana mau nanya bunda dulu. Bunda mau masak apa ya kira-kira." Naufal melangkah ke dapur, melihat Yasinta sedang mengaitkan tali apron hitam yang dikenakannya, Naufal masuk ke dapur.
"Bunda mau masak apa nih?" Tanya Naufal sambil lompat-lompat ke dapur.
"Kamu dadakan sih ngajakin orang, jadi bunda cuma masak yang bahannya siap di kulkas aja."
"Wah apa tuh bun?" Percayalah bocah tujuh tahun ini masih lompat-lompat.
"Udah loncatnya bunda pusing tahu lihat kamu." Yasinta menghentikan Naufal yang terlalu aktif.
"Bunda mau masak soto bandung tapi pake daging ayam. Kita gak ada stok daging sapi soalnya."
"Waaaah..." Hitam mata Naufal berbinar mendengar yang diucapkan Yasinta. "Enak tuh bun, itu kan favorit Nana meskipun sekarang bunda gak masak pake daging sapi."
