Prolog

8.1K 586 10
                                    

Junghwan menghentikan langkahnya, terdiam sejenak memikirkan bekas apa itu? Jejak lumpur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junghwan menghentikan langkahnya, terdiam sejenak memikirkan bekas apa itu? Jejak lumpur. Dia beralih menatap derasnya hujan sebelum kemudian memutuskan untuk segera masuk ke dalam mansion besar keluarga So.

Plak!!

"Kau anak dari jalang itu?! Menyedihkan. Seharusnya kau mati bersama mereka." Wanita itu berucap getir setelah menampar pipi tirus seorang lelaki manis yang nyatanya sudah di penuhi dengan luka lebam juga darah mengering di beberapa sudut wajahnya. Mengenaskan sekaligus memprihatinkan.

Anak termuda dari keluarga So lantas mendekat, berdiri di samping ibunya demi memperhatikan langsung lelaki menyedihkan yang berlutut di atas kasarnya lantai. Bajunya yang basah, wajahnya selain di hiasi dengan darah dan luka, juga terdapat beberapa bekas tanah becek, membuatnya terlihat sangat kotor.

Sangat tidak layak berada di mansion yang kelewatan mewah seperti ini. Lelaki itu bahkan lebih mirip seperti sampah─

"Siapa dia?"Tanya Junghwan langsung, ada raut tidak suka yang terpancar di wajahnya.

"Anak keluarga pembawa sial itu! Yang sudah membunuh kakakmu." Sarkas sang ibu puas.

Kening Junghwan berkerut, dia menatap ayahnya, lalu beralih pada kakak keduanya; So Hanbin. "Apa yang akan kalian lakukan padanya?" Sorotnya semakin terlihat tidak suka atas apa yang sudah anggota keluarganya lakukan.

"Tentu saja memperbudaknya, dia tidak boleh mati, anak ini harus menebus kesalahan orang tuanya selama masih hidup. Itu akan jauh lebih menyiksa keluarga besar Kanemoto. Aku akan membuat mendiang mereka tidak tenang di sana." Geram sang ayah mengepalkan tangannya dengan suara tegas yang terkesan dingin.

"Apa yang kalian pikirkan, semua nyawa keluarga Kanemoto kalian renggut, apa itu masih kurang?" Junghwan tak habis pikir.

"Kau tidak tahu apa-apa, Junghwan. Fokus saja pada tanggung jawab yang kau punya." Ujar ayahnya dengan tatapan menusuk.

Junghwan menghela nafas berat, kembali menatap sebentar lelaki mungil itu yang sejak tadi menunduk dengan suara sesenggukan nya. "Jika kalian akan menghidupkannya, setidaknya biarkan dia hidup dengan layak dan tenang sedikit. Ini bukan kesalahannya, tapi orang tuanya." Setelah mengatakan itu Junghwan segera beranjak pergi.

Tbc

Alur cerita ini—makin jauh partnya—bakal makin rumit. Jadi harus benar-benar fokus dan sabar! Itu yang bikin cerita ini seru, dan menarik.

║▌█║▌█║▌║▌║
ʏᴏᴜ, sᴀʏ...

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang