[ 24 ] You, say...

2K 208 21
                                    

5 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 tahun yang lalu

“Seperti ini?”

Seketika pemuda itu berseru, dan dengan gerak refleks memukul beberapa kali pundak yang lebih muda.

“Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku!” Dengan setengah tawanya yang terkesan ceria, Yoshi merengek.

Dan, Junghwan hanya bisa tertawa puas melihat reaksi menggemaskan itu. “Kau kan bilang tidak mau kaki mu basah, lihat! Ombaknya datang menerjang kaki ku!”

Yoshi terkekeh merasakan tubuhnya yang terguncang akibat Junghwan yang melompat ke sana kemari seakan menghindar dari air laut.

Cuaca hari ini begitu cerah, dengan angin pantai yang siap membuat kulit setiap pengunjung menjadi gelap.

Pasir putih dipadu dengan air laut yang berwarna biru cerah seperti langit menjadi kesan melegakan, siapa pun yang berada di bibir pantai akan merasakan betapa lepasnya dirinya saat ini. Beban pikiran yang menempel di kepala seakan ikut pergi diseret oleh ombak hingga berakhir tenggelam di tengah lautan yang luas tak terhingga.

“Aku akan menggapainya, turunkan aku.” Ombak kecil yang berada di bibir pantai itu menarik perhatian Yoshi.

Kemeja berwarna cream dengan celana pendek selutut berwarna putih terlihat cocok untuk ukuran tubuh kecilnya.

Berbeda dengan Junghwan yang justru terlihat berumur lebih tua daripada Yoshi karena ukuran tubuhnya yang besar dan tinggi. Kemeja putih itu terlihat pas pada tubuhnya, dengan jeans hitam yang menambah kesan bagaimana menariknya remaja itu.

Setelah kakinya berhasil menapak di atas pasir, dengan langkah pelan Yoshi mendekati genangan air laut itu sambil menarik lengan besar Junghwan.

“Kulihat kau sangat dekat dengan teman semesteran mu itu.” Tiba-tiba saja Junghwan memulai topik baru.

“Siapa?” Yoshi masih asik memandangi kakinya yang sudah berada di dalam air. “Yeonjun?”

“Hmm..”

“Dia orang pertama yang mengajak ku berbicara saat aku datang di kampus.”

Kali ini raut wajah Junghwan terlihat datar. “Jangan terlalu dekat dengannya.”

“Aku hanya berteman..”

Setelah itu, tidak ada suara.

Merasa ada yang aneh, Yoshi lantas menoleh. Mendapati Junghwan yang kini hanya terdiam, menatap lurus ke arah lautan dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Maaf... seharusnya aku tidak membahasnya di sini─” Ucapan Junghwan tertahan saat dia merasa lengan nya semakin ditarik, dan seseorang berdiri di hadapannya, sebelum berjinjit untuk mengecup sebentar bibirnya.

“Sekalipun aku menyukainya.. aku tidak akan pernah bisa memilihnya. Aku tidak punya waktu untuk itu, hidup ku terlalu mengerikan untuk dicintai. Kau.. satu-satunya yang tahu itu.” Tatapan Yoshi terlihat sendu.

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang