[ 13 ] You, say...

2.7K 338 35
                                    

“Jika memasak hati-hati, oke?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jika memasak hati-hati, oke?”

Yoshi mengangguk, memperhatikan tangan kanannya yang terkena luka bakar, kini tengah di obati oleh Junghwan.

Pemuda itu meniup nya pelan, sebelum kembali mengoles salep nya dengan hati-hati.

“Kau mau pergi kemana?” Si manis memperhatikan penampilan rapi yang lebih muda. Tadinya Junghwan memang sempat ingin berpamitan, tapi saat mendapati Yoshi tengah diam di dapur mengobati lukanya sendiri, malah membuat pemuda itu  khawatir, Junghwan juga sempat mengomel karena Yoshi tidak memanggilnya.

“Ke rumah temanku, ingin ikut bersamaku?” Dia beralih menatap Yoshi sembari menutup kemasan obatnya.

Yoshi lantas menggeleng. “Takut mengganggu.”

“Tidak.” Junghwan beranjak menyimpan peralatan medisnya ke dalam lemari.

Lelaki manis itu terdiam mengerjab, masih duduk di bangku makan, mungkin menimbang-nimbang; masih ragu, takutnya jika dia ikut malah menyusahkan yang lebih muda.

“Ayo, aku akan mengambil jaketmu, di luar sangat dingin.” Junghwan melangkah memasuki salah satu kamar yang ada di unit apartemennya, lalu tak berselang lama kembali dengan sebuah sweater tebal berwarna cokelat.

Yoshi menurut saja, dia segera memakai sweater yang Junghwan berikan. Selanjutnya tidak mau berlama-lama, mereka segera beranjak pergi.

Junghwan melirik Yoshi, raut wajah itu, dia dapat melihat bahwa lelaki itu tengah ketakutan dan was-was untuk keluar, sudah dapat di pastikan; Yoshi takut kalau saja akan bertemu dengan anak buah ayahnya, siapa yang tahu bisa saja mereka tengah memburu Yoshi, Junghwan tahu bagaimana watak ayahnya apa lagi ibunya.

Untungnya pemuda itu memiliki tingkat kepekaan yang tinggi, walaupun sedikit lamban untuk menyadari perasaannya.... Ekhm.

Dia meraih tangan Yoshi, lalu menggenggamnya lembut, dan kini mereka tengah berada di lift menuju lobi.

Yoshi menatap sebentar tangannya, sebelum kemudian tersenyum tipis dan mengeratkan genggamannya, begitu juga dengan Junghwan.

Lagi-lagi Yoshi merasa aman.

×××

“Junkyu?”

Sontak saja lelaki itu menoleh, “Junghwan.”

“Jadi, kau detektif itu?” Pemuda itu lantas mengambil duduk, masih dengan pandangannya yang tak lepas dari Junkyu.

“Kalian saling mengenal?” Doyoung menyela, terkejut tentu saja.

Junkyu mengangguk.

“Bagus kalau begitu.” Timpal Yoonbin.

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang