Salah satu strategi─atau bahkan prinsip, yang kadang digunakan dalam permainan.
Babak pertama, ikutilah rule permainan musuh mu, biarkan dia menjadi yang paling unggul. Setelah kamu mendapatkan cukup banyak koin, kamu bisa mengambil langkah; menyerang balik musuh mu, dan menang di babak terakhir.
Itu seperti sebuah kejutan. Kejutan tak terduga, dari si sampah kecil yang dianggap lemah oleh mereka yang lebih berkuasa.
Siapa sangka sampah kecil itu bisa berubah seiring berjalannya waktu. Didaur ulang dengan sangat teliti, proses yang panjang, dan pengoperasian yang tak main-main, hingga membuatnya berubah menjadi sampah yang paling mahal.
Kadang perjalanan hidup memang seperti itu, tak terduga, dan penuh kejutan. Entah itu kejutan yang menguntungkan, atau malah merugikan.
Itu semua tergantung pada nasib, dan takdir yang akan diterima.
Wanita dengan penampilan elite, perhiasan mahal yang menghiasi di sebagian tubuhnya itu─masih enggan untuk sekedar membuka suara.
Namun sudah terlihat jelas tatapan angkuh, penuh permusuhan dari wanita tersebut.
Siapa sangka dibalik semua itu ada sorot khawatir dan keterkejutan yang berusaha disembunyikan, demi menjaga sebuah pendirian, beserta harga diri.
Sedangkan di sisi lain. Mata setajam elang itu─yang ditatap penuh selidik sejak tadi─melirik sekilas nilai dari empat kartu yang dibalik oleh tangan lentik bercat kuku semerah darah di sampingnya.
Dengan belah bibir yang sedikit terbuka─mengunyah permen karet, terpancar senyuman miring seakan penuh kelicikan di sana, kepalanya sedikit tertunduk mencari tahu nilai apa yang dimiliki oleh kartunya, sebelum kemudian membaliknya lalu segera menyandar di bangku, seakan puas dengan hasilnya.
Seketika wanita berlipstik tebal itu mengumpat pelan.
"Nyonya, sepertinya kasino tidak lagi cocok untuk mansionmu." Pria itu tertawa sumringah setelah meneguk setengah minuman beralkohol miliknya.
Melihat sang dealer menarik kartu kedua pemain yang sebelumnya saling bersaing, pria berambut merah itu langsung saja memeluk dan menarik beberapa tumpukan chip yang baru saja disodorkan oleh si dealer poker.
"Kanemoto Yoshinori." Wanita itu kini buka suara, alisnya terangkat, "Datang tanpa diminta ke tempat pemburunya sendiri. Hmm.. menarik.." Sudut bibir wanita itu terangkat.
Mendengar itu, senyum Yoshi semakin merekah. Dia menarik kursinya untuk mendekat pada wanita awet muda disampingnya, masih dengan tampang preman; mengunyah permen karet.
"Sebelumnya aku sangat berterima kasih pada anak mu, So Junghwan." Kekehan terdengar jelas dari mulutnya ketika melihat raut wajah nyonya So sedikit berubah. "Dia mempermudah jalanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔
Action[ END ] Apa dia akan mengatakannya, pengakuan itu? Apa dia mencintaiku? Tidak mungkin, aku bahkan, sangat tidak pantas untuknya.... -Yoshi Hebat yang baca buku ini sampe habis. Alur cerita ini rumit, jadi harus fokus! 🏅#1 kriminal b×b 🐮dom 🐯sub