[ 18 ] You, say...

2.4K 317 21
                                    

Sudah hampir enam tahun berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir enam tahun berlalu.

Mungkin, banyak yang berubah. Namun, hanya beberapa saja yang disadari atas perubahan-perubahan tersebut. Seiring berjalannya waktu─mengikis era baru.

Masa muda hampir berakhir. Menuju ke jenjang yang lebih serius lagi.

Tapi, jika masa muda mereka saja ditakdirkan sudah seperti masa dewasa. Bagaimana sekarang? Mungkin jauh lebih keras lagi. Atau bahkan.. sebagian dari mereka sudah biasa dan terlatih menahan rasa sakitnya. Memanfaatkannya sebagai motivasi─agar tumbuh menjadi karakter keras untuk menghadapi yang lebih keras.

Sulit sekali. Tidak semua kisah hidup pantas dikatakan normal.

"Kau yang mengambil perintah?"

"Tidak."

Kening pria itu mengerut. "Lalu, siapa yang menyerang markas ayahmu?" Yoonbin tak mengerti.

"Akhir-akhir ini organisasi ayahmu cukup gegabah. Perusahaan senjata mereka bahkan hampir saja bangkrut, tempat perdagangan narkoba beroperasi mereka berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian. Entah kita harus menganggap ini sebuah keberuntungan, atau misteri?" Jihoon menaikan alisnya.

Junghwan membuka matanya, masih dengan posisi menyandar di kepala sofa. "Siapa pun mereka, kita harus berterima kasih. Peluang kita untuk menghancurkan ayah dan ibuku, semakin besar."

"Aku jadi penasaran. Dari organisasi apa mereka, sampai ayahmu saja kewalahan─"

Braaakkk!!

Refleks ketiganya menoleh. Memperhatikan seorang pria tinggi; pelaku yang baru saja membanting pintu ruangan sang pemimpin tanpa ada rasa takut.

"Berapa gaji pensiun ku?"

Menit itu juga satu kaleng kosong berhasil mendarat di kening pria kurang ajar itu. "Kau berharap lekas menua? Tidak ku sangka." Yoonbin si pelaku pelempar kaleng menggeleng dengan raut wajah sok dramatis.

"Oke, ganti. Jika aku mengundurkan diri, apa aku akan mendapatkan bagian ku secara adil?"

"Apa? Adil?" Kali ini Jihoon yang berseru, "Itu adil bagimu, tapi tidak dengan kami─"

"Aku tidak bicara dengan kalian. Memangnya kalian Bos di sini?" Sela pria itu semakin terlihat emosi. "Aku bicara pada Junghwan, bocah kurang ajar yang jauh lebih muda dariku, tapi berani-beraninya memimpin yang lebih tua."

Seketika Junghwan terkekeh mendengarnya. Ia menoleh, menatap dengan tampang tengil pada pria itu. "Ini sudah menjadi porsi ku. Porsi mu bukan di sini."

"Tidak adil!"Lelaki itu memutar bola mata malas.

"Ada apa lagi? Yang membuatmu seperti ini." Nada bicara Yoonbin berubah serius.

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang