"Apa tadi yang kau inginkan?" Setibanya Hanbin langsung keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa, masih dengan handuk kecil yang tersampir di leher, baju tshirt tanpa lengan, rambut basah, dengan tangan yang masih mengenggam gosok gigi dan pasta gigi.
Melihat kehebohan Hanbin, Yoshi hanya bisa mengerjab lucu, sebelum dia berkata dengan canggung, "A-aku ingin ke toilet."
"Ohh, kemari.." Pria itu meletakan peralatan sikat giginya di atas nakas, lalu segera mengangkat tubuh Yoshi dengan hati-hati.
"Tubuhmu ringan sekali, kau harus banyak-banyak makan, takutnya Junghwan akan memukulku, dia pikir nanti aku tidak memberimu makan." Hanbin kembali berucap dengan mulut cerewetnya, lalu meletakan lelaki manis itu tepat di atas wc duduk.
"Panggil saja jika sudah.." Setelah mengatakan itu Hanbin segera keluar dan menutup pintunya.
Jadi sudah dua hari ini Hanbin menjaga Yoshi di rumah sakit seperti ayah muda, itu semua atas dasar perintah dari adik tidak tahu dirinya yang kini tengah sibuk dengan suatu hal, jadi Junghwan tidak bisa menjaga Yoshi untuk beberapa hari kedepan.
Berdoa saja, semoga tidak ada makhluk pengganggu yang sedang mengincar nyawa Hanbin. Kalau sampai mereka mengetahui keberadaan pria itu, bisa saja nyawa Yoshi ikut terancam.
×××
"Kim Junkyu, jika kau tidak mempunyai kemampuan, untuk apa masuk akademi kepolisian, lihat sekarang, kau selalu pulang dengan kondisi mengenaskan, padahal jelas-jelas masih dalam tahap percobaan, aku tidak bisa membayangkan jika nanti kau sudah resmi bekerja, yang ada para gangster yang akan membantaimu." Mashiho menggerutu, dapur itu sudah di penuhi dengan suara piring dan gelas kaca yang diletakan dengan kasar pada tempatnya.
Sedangkan yang dibicarakan hanya bisa diam, sesekali meringis merasakan sensasi nyeri pada luka-luka lebam di wajahnya.
"Kenapa tidak bicara? Biasanya kau selalu menyahut."
"Maafkan aku.." Hanya itu yang bisa ia ucapkan.
Mashiho tidak lagi buka bicara, setelah kegiatan mencuci piringnya selesai, pemuda itu melangkah menuju ruang tamu.
Melihat itu Junkyu hanya bisa menatap pasrah; menerima nasib. Dia kembali membolak-balikan berkas tebalnya yang tertumpuk di atas meja makan.
Namun tak berselang lama sang kekasih kembali, kali ini membawa kotak obat-obatan. "Biar ku ganti penutup lukamu." Suara lelaki itu kini tidak lagi garang, malah terkesan lembut dan penuh kepedulian.
Junkyu menurut, ia mengarahkan tubuhnya hingga berhadapan dengan Mashiho, setelah kemudian lelaki mini itu mulai menangani luka-luka di wajah yang lebih tua. "Aku hanya khawatir. Kuharap kau lebih hati-hati lagi, berada di unit kejahatan kekerasan bukanlah tanggung jawab yang mudah, kau akan berurusan dengan para manusia kejam."
KAMU SEDANG MEMBACA
You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔
Action[ END ] Apa dia akan mengatakannya, pengakuan itu? Apa dia mencintaiku? Tidak mungkin, aku bahkan, sangat tidak pantas untuknya.... -Yoshi Hebat yang baca buku ini sampe habis. Alur cerita ini rumit, jadi harus fokus! 🏅#1 kriminal b×b 🐮dom 🐯sub