[ 26 ] You, say...

1.7K 178 13
                                    

Derrttt!~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derrttt!~

Derrttt!~

Derrtt!~

Yoshi setengah membuka matanya malas, dia melirik sebentar Junghwan yang terlihat terganggu.

Dengan malas pemuda itu meraba nakas, meraih benda yang sejak tadi tidak ada hentinya berbunyi.

Tanpa membaca nama si penelpon, dia langsung saja mengangkat panggilan itu.

"Hal─"

"Sialan di mana kau! Aku mencari mu sejak tadi! Kau tahu aku lelah!"

Seketika Yoshi tercengang, masih setengah memproses, sebelum kemudian menatap layar ponselnya.

Riki.

Pemuda itu mengerutkan keningnya bingung, lalu semenit kemudian seketika membelak.

"ASTAGAA!! AKU LUPA!! YA AMPUN!! KAU TETAP DI SANA!! OKE!"

tut!

Junghwan langsung membuka matanya, dengan wajah bantal menatap heran Yoshi. "Ada apa dengan mu, ini masih pagi." Pemuda itu ingin menarik Yoshi untuk kembali dia dekap, tapi sayangnya yang lebih tua menolak.

"Bangun cepat! Tolong aku!" Heboh nya.

"Kau ini kenapa?" Pemuda itu kembali dengan terpaksa membuka matanya.

"Aku lupa, pagi ini sepupu ku tiba di bandara." Ujarnya.

Mendengar itu, Junghwan tidak terkejut lagi. Dia sudah tahu, masih ada beberapa keluarga Yoshi di Jepang.

"Lalu?"

Langsung saja Yoshi memukul dengan kuat lengan pemuda itu, kesal sendiri melihat Junghwan yang seperti orang linglung. "Kau pikir bagaimana cara ku pergi ke bandara dengan kodisi seperti ini! Dasar, laki-laki memang brengsek!"

"Sayang, kau juga laki-laki." Timpal Junghwan kembali memejamkan matanya, pemuda itu benar-benar masih mengantuk.

Setelah semalaman─

Ya, begitulah. Mereka bahkan tidak mengenakan pakaian, hanya dibalut dengan selimut.

"Junghwan jangan bercanda sekarang, ayolah, adik ku sudah lama menunggu." Dia mengguncang tubuh besar itu.

"Hmm.."

"Ju.."

"Kalau begitu morning sex─"

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang