[ 6 ] You, say...

3K 385 32
                                    

“Kekasihmu?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kekasihmu?”

Junghwan yang tengah memakan tteokbokki dari driver online makanan beberapa saat lalu, refleks langsung menoleh ke arah Yoshi yang duduk di atas kasur.

Lelaki itu mengarahkan handphone Junghwan ke arah pemiliknya─yang sejak tadi dia pakai untuk bermain; menampilkan foto Junghwan yang bersiap mencium seorang laki-laki.

Seketika pemuda So itu tersedak. “Di mana kau mendapatkannya?”

“Galerimu.”

Sial, ini pasti ulah Yoonbin, batin Junghwan menyadari pria itu telah mengirim foto laknat tersebut hingga masuk secara otomatis ke dalam galeri.

“Kalian manis sekali─”

“Dia bukan kekasihku.” Sela Junghwan menaikan kaki kanannya ke atas bangku belajar, kali ini menggigit habis paha ayam pedasnya.

“Benarkah.. tapi kalian akan berciuman.” Yoshi berucap polos memperbesar foto itu.

Junghwan sudah mengumpat habis-habisan Yoonbin dalam hati, bisa-bisanya. “Lalu?”

Yoshi menggeleng, “Aku hanya terkejut..” Lelaki itu tersenyum canggung.

Mengabaikan topik satu itu Junghwan mengarahkan sumpitnya yang terdapat nasi di balut dengan rumput laut, ke hadapan Yoshi. “Buka mulutmu.”

Lelaki Jepang itu menurut saja, dia membuka mulutnya; menerima suapan dari yang lebih muda.

“Kau harus banyak-banyak makan.”

Yoshi terdiam sejenak mengunyah makanannya, sebelum kembali berucap ketika mulutnya di rasa sudah kosong, “Luka ku sudah membaik, aku harus segera menemui tuan dan nyonya.”

“Hmm, terserah kau saja.” Tanggap Junghwan tak acuh sebelum meneguk minuman bersodanya.

Lelaki manis itu tersenyum miris, tatapannya seketika terlihat kembali redup; penuh dengan rasa takut. “Terima kasih sudah merawat ku beberapa minggu ini, dan lukamu mintalah kekasihmu untuk mengobatinya.”

“Sudah ku katakan, aku tidak punya kekasih.” Junghwan kembali menyuapi Yoshi.

Pada akhirnya tidak ada lagi yang berbicara, Yoshi hanya fokus menerima suapan demi suapan dari Junghwan, sedang pemuda So itu hanya memasang raut wajah tak berekspresi.

“Junghwan.. sudah..”

“Lagi.” Tidak peduli, pemuda itu kembali memaksa masuk makanan tersebut ke dalam mulut Yoshi.

“Awku swudah kenywang..” Ujar si manis susah payah dengan pipi yang gembung di penuhi makanan.

“Lihat, sisa sedikit lagi, habiskan oke.” Bujuk Junghwan seperti ayah pada anak.

Yoshi mengangguk saja, memang dia tidak pernah membantah, atau menolak permintaan Junghwan. Menurutnya dia tidak punya hak; anggota keluarga So adalah tuannya yang wajib di patuhi, apa daya dirinya yang hanya budak.

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang