[ 3 ] You, say...

3.4K 424 69
                                    

“Dia gadis yang manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dia gadis yang manis..”

Junghwan menoleh ke arah salah satu temannya, Kim Doyoung.

Jemari lelaki itu menyentil sekali abu rokoknya, sebelum kembali menghisapnya, mengepulkan asapnya penuh minat, lalu kembali melanjutkan ucapannya. “Cepatlah, dia menunggumu.” Pemuda itu melirik ke arah segerombolan gadis yang berada di meja bartender.

Seketika salah satu temannya yang lain mendengus kesal, “Kau lamban sekali. Lihatlah, dia tidak hentinya melirikmu.” Yoon Jaehyuk namanya.

“Apa-apaan kalian ini,” Junghwan menyandarkan tubuhnya ke kepala sofa, “Aku tidak tertarik.”

Yoonbin yang sejak tadi tidak hentinya meneguk minuman keras itu kini meletakan dengan kasar gelas kecilnya di atas meja, hingga menimbulkan suara yang nyaring. “Ayolah Junghwan, jangan terlalu kaku.”

Junghwan lantas menoleh ke arah gadis yang mereka maksud, benar saja dia dapat melihat gadis berambut pirang itu tersenyum malu-malu ke arahnya sebelum kemudian memberi wink.

Tanpa pikir panjang Junghwan segera beranjak, sontak membuat ketiga temannya langsung bersorak antusias. Namun tak bertahan lama, seketika mereka mendesah kecewa saat mendapati Junghwan malah melangkah menuju pintu keluar.

“Apa-apaan dia. Jika aku menjadi Junghwan, aku akan mengencani semua gadis manis yang berusaha menarik perhatian. Ahh mereka terlihat sangat sexy.” Jaehyuk mulai berkhayal, dasar buaya.

×××

Junghwan melangkah memasuki mansion dengan jaket kulitnya yang sudah ia lepas, hari ini sangat melelahkan. Dia pergi ke arena malam berniat berkumpul dengan teman-temannya, namun mereka malah dengan seenak jidat membahas tentang wanita, dasar otak selangkangan.

“Junghwan, apa kau melihat Yoshi? Anak itu benar-benar mencari mati.” Seru nyonya So langsung melangkah mendekati anaknya yang bersiap menaiki tangga.

Pemuda itu menatap lelah ibunya, “Dia ada bersamaku.” Ujarnya dengan enteng dan melanjutkan langkahnya.

“Kau, apa yang kau lakukan!” Seru sang ibu.

“Untuk beberapa hari biarkan dia bersamaku.” Setelah mengatakan itu tubuhnya menghilang di balik tembok.

Junghwan menekan beberapa password pada pintu kamarnya, sebelum kemudian masuk.

Hal pertama yang tidak pernah dia lihat sebelumnya; ada penghuni lain di atas kasurnya yang biasanya selalu kosong. Junghwan bukan orang yang terbuka, tidak banyak orang yang dia izinkan masuk ke kamar pribadinya.

Pemuda itu meletakan jaketnya di kepala bangku, lalu duduk di sisi kasur, memandang wajah manis itu. Sangat damai.

Hati Junghwan menenang. Setidaknya Yoshi sekarang dalam kondisi yang baik-baik saja.

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang