[ 20 ] You, say...

2.4K 271 24
                                    

5 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 tahun yang lalu

"Ada tempat untuk mu."

Selesai memasang sarung tangan tinju setengah jari miliknya, tanpa pikir panjang Yoshi langsung melangkah memasuki arena petarung.

Di sana sudah ada beberapa pria yang saling bersaing satu sama lain, tidak ada kata pertemanan, semua adalah musuh.

Pertarungan kelompok akan segera dimulai.

Misi utama. Pertahanan diri.

Sorakan-sorakan di luar arena yang dibatasi oleh jala besi semakin terdengar menggila. Sorot waspada dan penuh akan kesiapan, terpancar di tiap mata pemain.

Seorang pria maju, berdiri di antara persaingan itu sebagai wasit. Mengarahkan tangannya ke depan, "Fight!" lalu mundur tanda pertarungan telah dimulai.

Keadaan sekitar menjadi semakin bising. Sorakan-sorakan gila terdengar dari tiap penjuru ruangan.

Sial!

Baru dimulai, tapi pertempuran itu sudah sangat brutal dan semakin sengit.

Yoshi menggelengkan kepalanya beberapa kali saat merasa pening, untungnya dia dengan refleks sempat menghindar dari serangan musuhnya selanjutnya. Walaupun tetap saja kemudian ia lagi-lagi menerima pukulan.

Jumlah pemain semakin berkurang.

Dengan tekad Yoshi balas menyerang musuhnya, menonjok tulang hidungnya, menghindar dengan gesit dari serangan, dan melayangkan pukulan uppercut tepat di ulu hati sang musuh hingga seketika ambruk.

Nafasnya terengah, namun lagi-lagi dia harus bergerak untuk menghindar dari serangan musuh selanjutnya. Pria itu menyerangnya, memukulnya bertubi-tubi, namun Yoshi berhasil menangkisnya beberapa kali sampai tubuhnya mundur─menghimpit dinding pembatas.

Selanjutnya, ia merasa tubuhnya diangkat lalu dibanting hingga punggungnya menghantam dinding besi itu dengan keras.

Tiga kali perutnya ditendang, diinjak, untuk yang keempat belum sempat lelaki itu kembali menghantam, Yoshi terlebih dulu menendang kaki pria itu hingga ikut terjatuh.

Kesempatan itu ia gunakan, dengan sisa tenaga, ia segera bangun, naik ke atas punggung pria itu lalu menarik tangan besar itu ke belakang dan siap mematahkannya. Tapi siapa sangka akan ada seseorang dari belakang yang menjerat lehernya dan menyeretnya.

Yoshi mengenggam erat-erat lengan berotot itu berusaha melepaskannya, nafasnya mulai terasa sesak saat kerongkongannya semakin ditekan.

Pria itu bangun. Ia mendekat ke arah Yoshi yang sudah dicengkram oleh salah satu pria lainnya.

Bughh!!

Yoshi meringis saat menerima tonjokan kuat di perutnya.

Bughh!! Bughh!!

You, say... [ Yoshwan, Hwanshi ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang