Acacacacaca

715 128 23
                                    

Normal POV

.
.
.
.
.

(Name) berlari secepat mungkin. Tak peduli bahwa dia sedang memakai heels yang terbilang cukup tinggi. Rambut nya sudah berantakan karena terkena terpaan angin. Air mata mengalir deras karena takut.

Sebentar lagi adalah scene dimana Hinata akan tertabrak. (Name) tidak peduli dengan alur cerita akan menjadi seperti apa. Yang hanya (Name pikirkan adalah bagaimana cara untuk menyelamatkan anak didiknya, Tachibana Hinata.

Hampir sampai di tempat Parkiran tempat, (Name) melihat mobil yang sudah menyalakan mesin nya.

'NGGAK! GUA BELUM TELAT!!' batin (Name)

(Name) mempercepat larinya dan sepertinya keberuntungan tidak sedang berada di pihak (Name)

Kaki (Name) terkilir dan tubuhnya terjatuh. Benturan yang (Name) dapatkan cukup kuat. Namun (Name) tetap berusaha untuk berdiri.

Namun sudah terlambat. Mobil Hinata sudah tertabrak.

"HINA!!!!!!!!" - (Name) & Takemichi

Takemichi berlari mendekati mobil Hina dan berhenti saat namanya di sebut oleh sahabatnya sendiri, Sendou Atsushi.

Sementara itu, (Name) tetap berusaha untuk berdiri namun kakinya tak mendukung. Tidak ada pilihan lain selain menyeret tubuhnya untuk mendekati Mobil hina.

(Name) sudah dekat dengan mobil Hina. (Name) berusaha mencari pegangan untuk dirinya berdiri. Setelah itu melihat Hina yang sudah tak berdaya. Kakinya sudah tak tersambung lagi dengan Tubuhnya.

"HINA!!!" - (Name)

"Se-sensei.." - Hina

Belum sempat (Name) mengulurkan tangan nya, mobil dibelakang Hina meledak sehingga (Name) terpental.

Kepala (Name) terbentur dengan tiang. Darah mulai bercucuran. Namun (Name) tak menyerah. Yang ada di otaknya sekarang hanya satu, mengeluarkan Hina walau peluang Hina akan selamat sangat tak mungkin.

(Name) menyeret tubuhnya lagi ke arah Hina. Penglihatan (Name) mulai kabur. Namun (Name) tetap menyeret tubuhnya.

Mencari pegangan untuk dirinya berdiri lagi dan melihat Takemichi yang sudah memeluk Hina. (Name) menangis. Namun (Name) harus segera mengeluarkan Hina.

Ditahan nya rasa sakit di kaki (Name) akibat terkilir dan menarik pintu mobil dengan kekuatan penuh.

"BUKAN SAAT NYA UNTUK MEMIKIRKAN ORANG LAIN HINA!! TAKEMICHI, CEPAT BAWA HINA KELUAR!!" - (Name)

Tanpa pikir panjang, Takemichi menarik tubuh Hina dan (Name) dengan segala tenaga yang masih tersisa menarik keluar kaki hina.

BOOOM!!!!!

Ledakan berhasil terjadi lagi. Untuk kedua kalinya (Name) terpental dan lagi lagi kepalanya membentur tiang.

(Name) benar benar kesakitan namun tetap dia tahan dan segera berdiri, menahan rasa sakit yang (Name) Terima dan berjalan pincang ke arah Takemichi.

"T-takemichi.. Aku menyelamatkan Kaki hina-" - (Name)

(Name) terdiam. Takemichi memeluk Hina erat, mengetahui meskipun tubuhnya berhasil diselamatkan, namun nyawa nya tidak.

(Name) terjatuh lemas. Air mata nya mengalir. (Name) menundukan kepalanya.

"Aku.. Gagal?" - (Name)

(Name) mengingat bahwa dia memiliki kekuatan penyembuhan. Secepatnya (Name) menyeret tubuhnya kearah Takemichi.

Secepatnya (Name) sambungkan Kaki Hina dengan tubuhnya lalu (Name) keluarkan kekuatannya.

Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang