Lacur

535 93 20
                                    

Normal POV

.
.
.
.
.

Malam ini, tanggal 15 November, para Toman berkumpul di kuil Musashi, berkumpul untuk rapat. Upacara pelantikan Takemichi dan Hanna sebagai anggota Toman.

(Name) sedang tak ingin berurusan dengan mereka karena jujur (Name) masih terbayang bayang tentang insiden tersebut.

Sebagai gantinya, para sahabatnya datang ke apartemen (Name) untuk mendiskusikan sesuatu.

"Mau bikin seragam gitu ga buat kita?" - Lila

"Seragam? Seragam band?" - Lau

"Seragam band yang bisa buat nge geng gitu, kita gang kan sekarang?" - Lila

"Hmm, boleh aja sih, menurut kamu gimana (Name)?" - Ripa

(Name) yang sekarang sedang meletakan kepalanya di pangkuan Ripa hanya mengangguk setuju. Dirinya terlalu lelah untuk sekedar berucap karena baru menyelesaikan tugas sekolahnya yang menumpuk.

"Jaket atau baju ya? Kita kira yang ga mencolok, kita juga ga ada niatan besarin geng juga kan?" - Lila

Yang lain mengangguk. Menurut mereka akan sangat menyusahkan jika banyak orang yang bergabung ke geng mereka. Mereka termasuk orang yang susah berbagi pikiran sebenarnya. Mereka memang dari awal mengerti satu sama lain, jadi tak terlalu di ambil pusing jika mereka juga sebuah geng

"BTG itu kek singkatan bengteng gitu ga sih?" - Lau

"Iya jadi kayak BengTenG gitu ya?" - Ripa

"Kita kan tangan kanan Toman sekaligus benteng mereka haha~" - Lila

"Bukan kita kali, si (Name) yang jadi benteng" - Ripa

"Iya, (Name) kan yang tau lebih banyak makanya bisa nyelametin orang" - Lau

Para sahabatnya mungkin sekarang sedang menghibur (Name), tapi hal ini tak terlepas dari fakta bahwa (Name) tau semuanya. (Name) hanya tersenyum kecil lalu memasang mode berfikir.

"Gimana kalo pake gelang aja? Ga terlalu mencolok jadi kita nya juga aman" - (Name)

Semuanya berfikir dan setuju. Tak ada salahnya kan memakai gelang sebagai pertanda bahwa mereka geng?

"Keren sih yak, jadi kita bikin nih?" - Lila

"Aku aja yang bikin, kalian kalo bikin sesuatu kek ngancurin dunia" - Ripa

"Ye jancok ngeremehin lu" - Lila

"But that's the fact yeu" - Ripa

"Udah kalian jangan berantem, gua cipokin kalian berdua tau rasa" - Lau

"Dih ogah amat gua cipokan ama Lila" - Ripa

"Beb kok kamu gitu 😞" - Lila

"NAJIS" - Ripa

Malam itu gelak tawa canda mengelilingi mereka sampai mereka tertidur di ruang tamu. (Name) yang belum tertidur pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi.

Saat dirinya sedang sikat gigi sambil berkaca, (Name) bisa melihat kantong matanya semakin menghitam. Ya, akhir akhir ini (Name) jadi kurang tidur. Saat (Name) menyentuh air, rasanya tangan nya sangat dingin.

Setelah kumur kumur, (Name) keluar dari kamar mandi dan mencari sarung tangan yang cukup tebal, guna untuk menghangatkan tangan (Name)

Saat itu juga Jin datang. (Name) yang tahu keberadaan Jin langsung menghampirinya

"Apakah ini salah satu tanda?" - (Name)

"Ya, kau merasa kedinginan walau suhu tak begitu dingin, aku tak menyarankan dirimu untuk banyak beraktivitas di arc selanjutnya karena cuaca semakin dingin dan–" - Jin

Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang