Boleh

307 58 13
                                    

Normal POV

.
.
.
.
.

Matahari sudah terbit dari beberapa jam yang lalu dan disini lah, seorang pemalas untuk bangun pagi. Hal pertama yang dirinya lakukan ialah mengecek sesuatu disamping nya, apakah masih ada seseorang disana?

Saat dirinya menyadari bahwa disamping nya sudah tidak ada orang, dirinya langsung bangun dengan tergesa gesa. Dengan selimut yang masih dirinya pegang, dirinya berlari ke rumah utama dan mencium aroma makanan

'Emma? Apakah semua itu mimpi?' batin nya

Namun disaat dirinya masuk ke dapur, memang terlihat perempuan yang sedang memasak, tapi bukan orang yang dirinya harapkan

Antara sedih dan senang saat orang yang sedang memasak itu adalah (Name). Di meja makan juga sudah ada sang kakek yang sedang membaca koran.

"Ah, Mikey sudah bangun, cepat duduk, sebentar lagi sarapan siap" - (Name)

Mikey menuruti omongan (Name). Dirinya lalu duduk di samping kakek nya. Awalnya hanya suara ketukan spatula dan wajan, sampai seseorang pembicaraan

"Apa rencana mu ke depan nya, Mikey?" - Kakek

Mikey menatap kakeknya. Awalnya bingung mengapa sang kakek tiba tiba bertanya seperti itu, tapi dirinya mencoba berfikir tentang masa depan nya

"Aku sendiri tidak tahu.." - Mikey

Dan disaat itu juga, makanan sudah siap saji di atas meja makan. Sambil makan, (Name) mengikat rambut Mikey seperti yang sering dilakukan Draken. Setelah itu dirinya mencuci barang barang bekas dirinya makan

"Kau tidak makan (Name)-cchi?" - Mikey

"Aku sudah makan tadi, kau makan saja" - (Name)

Awalnya Mikey tak percaya, namun melihat (Name) yang sangat fokus mencuci piring tersebut hanya lanjut makan.

Terpikir pada pikiran nya 'apakah (Name)-cchi tak merasa dingin?'. Kalian tahu kan ketika kita sedang di musim dingin lalu memegang air, pasti kita akan merasa lebih dingin. Itu yang sekarang sedang dipikirkan oleh Mikey

Tak butuh waktu lama untuk (Name) mencuci semua alat masak, kini dirinya duduk manis di depan Mikey dan kakeknya.

(Name) menatap kedua orang dihadapan nya dengan senyuman. Melihat mereka berdua bisa lahap memakan masakan nya membuat (Name) senang. Dirinya selalu benar saat memorsi bahan bahan untuk dirinya masak. Ini sangat berguna karena (Name) sudah tak bisa mengecap rasa lagi sekarang

Setelah makanan sang kakek habis, (Name) langsung membersihkan nya. Sang kakek hanya langsung berdiri lalu pergi ke suatu tempat. Sementara Mikey masih berkutat dengan alat makan nya

"Kau mau membubarkan Toman?" - (Name)

Kata kata tersebut sukses menggagalkan makanan yang akan masuk ke mulut Mikey. Mikey meletakan sumpitnya ke dalam mangkuk nasi nya lalu menunduk

"Ini demi masa depan yang baik" - Mikey

(Name) yang sudah selesai mencuci piring langsung duduk kembali di depan Mikey

"Kalau boleh jujur, jika kamu tak bubarkan geng mu juga tak apa Mikey, karena geng mu itu pembela kebenaran" - (Name)

"Tapi semakin banyak korban jika aku tetap mempertahankan geng ku dan aku tak mau itu.." - Mikey

(Name) yang mengerti langsung diam, dirinya tak mau memperburuk situasi lagi. (Name) mengambil mangkuk nasi Mikey lalu menyumpit makanan nya dan menyuapi Mikey

Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang