Saudara

323 59 22
                                    

Normal POV

.
.
.
.
.

Malam ini adalah malam dimana Toman akan rapat, juga dimana Mitsuya dan Smiley akan di pukul dan masuk rumah sakit. Bagaimana pun juga dia harus bisa menyelamatkan mereka

(Name) mendapat role menjadi pelayan di sebuah kafe. Dan tebak, kafe tersebut penuh dengan anggota Tenjiku sekarang

Mereka beralasan "agar (Name) tak berkhianat". Untung nya (Name) sudah menelfon sahabat nya untuk meminta izin ke polisi tentang suatu hal dan menghapus semua riwayat chat nya dengan para sahabatnya

Sekarang HP nya sedang di otak atik oleh beberapa anggota Tenjiku. (Name) tetap berkutat di meja resepsionis sambil menulisi pesanan mereka.

(Name) tak berjalan menghampiri mereka satu satu karena takut merek akan berbuat sesuatu pada (Name). Daripada (Name) main tangan dan merusak fasilitas kafe serta nilai nya menurun, lebih baik dirinya cari aman untuk sekarang

Tak sampai di situ saja, para pelayan ketakutan untuk melayani mereka, sehingga (Name) harus menggunakan suara lantang untuk memanggil meja yang memesan makanan tersebut

Entah kenapa para berandalan itu menurut saja. (Name) heran namun tetap tak ambil pusing. Sampai suatu nama pun dirinya sebut

"KOKONOI HAJIME!!" - (Name)

Mungkin suasana memang ramai, namun (Name) bisa mendengar dengan jelas ada suara langkah kaki mendekati dirinya

Disaat orang tersebut sudah di depan (Name), (Name) langsung meletakan nampan makanan tersebut di depan Kokonoi

"Silahkan menikmati" - (Name)

Sambutan ketus (Name) membuat Kokonoi tertawa kecil. Dirinya mencari duduk di meja depan resepsionis agar bisa berbincang dengan (Name)

"Jadi kita spesial ya" - Kokonoi

"Aku sibuk, jadi kau bisa cari tempat lain" - (Name)

"Haha, aku tak membuat mu marah sama sekali kan?" - Kokonoi

(Name) lalu menatap sinis Kokonoi dan melihat sekujur tubuh Kokonoi yang memakai jubah merah Tenjiku

"Aku hanya benci seragam mu, itu membuat kafe ini seperti lautan darah" - (Name)

"Kau salah satu nya kan?" - Kokonoi

"Jangan mimpi" - (Name)

Kokonoi menyesap minuman nya sambil melihat (Name) yang masih memanggil nama nama orang dengan suara lantang nanti lembut nya

Sekelibas memori lewat seketika di otak Kokonoi, membuat dirinya membuka mulut

"Apa yang kau pikirkan saat melihat ku menjulurkan lidah saat di tempat karaoke itu?" - Kokonoi

Aktivitas (Name) terhenti lalu dirinya menatap Kokonoi. Tak disangka orang ini menanyakan hal sensitif terhadap dirinya

(Name) berusaha tak menampilkan ekspresi sedih nya dan tetap menjalankan tugasnya

"Kekasih ku" - (Name)

Kokonoi yang sedang memutar mutar gelasnya pun di hentikan. Senyuman khas nya tetap tak hilang, bahkan makin melebar.

"Jadi benar rumor itu" - Kokonoi

(Name) menatap kembali Kokonoi namun tak menghentikan pekerjaan nya

"'Rib princess without master', apakah tak ada nama yang lebih bagus untuk julukan mu itu?" - Kokonoi

(Name) hanya mengangkat satu alis nya lalu menaikan kedua pupil matanya dan fokus kembali dengan kerjanya

Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang