Normal POV
.
.
.
.
."Target hari ini ada di gedung siaran radio itu" - (Name)
"Akhirnya aku bisa membasmi tikus sialan itu" - Sanzu
"Hutang nya sudah tidak bisa dibayar dengan sepeser duit pun, jadi sangat pantas untuk dia membayarnya dengan nyawa nya" - Kokonoi
"Mungkin perlu ledakan gedung nya juga?" - Ran
"Kau terlalu gegabah aniki" - Rindou
Rapat sedang berlangsung. Pemikiran strategi dan hal lain untuk menyiksa tikus kotor Bonten. Tak ada salah seorang yang akan selamat untuk keluar dari nama tersebut jika sudah masuk kedalam sana
(Name) tak memikirkan hal itu tentunya. Yang ada dipikiran nya hanyalah membawa Mikey pulang kerumah tempatnya pantas untuk berteduh, bukan disini
Membolak balikan kertas yang berisi kasus kasus sang target beserta biodata nya, (Name) sangat berharap dia tidak akan ikut andil masuk dalam rencana mereka
"Kau ikut kami (Name), kami sudah menemukan rencana yang pas" - Takeomi
Tapi mau bagaimana pun dirinya adalah sekretaris dan harus mengikuti para eksekutif ini kemana pun mereka berada untuk memastikan apakah mereka melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak
(Name) tak membuat ekspresi dan langsung berdiri dari tempat duduknya. Berhenti sejenak untuk menghilangkan pandangan yang bergerak tak karuan lalu mulai berjalan mengikuti para eksekutif.
Dan langkah nya berhenti saat seseorang memegang tangan nya
"Kau belum makan?" - Kakucho
Sejauh ini, memang Kakucho yang menanyakan keadaan (Name), namun (Name) tau Kakucho menanyakan hal tersebut bukan atas dasar kasihan, atas dasar takut jika salah satu bawahan Mikey tak melakukan pekerjaan nya dengan baik
"Sudah" - (Name)
"Tapi kau lemas" - Kakucho
"Aku memang seperti ini, aku harus segera datang ke mereka atau Mikey akan marah jika tugas nya tak dilakukan dengan benar" - (Name)
Menepis tangan Kakucho, (Name) langsung berjalan cepat menyusul para eksekutif. Kakucho melihat tangan yang tadi memegang tangan (Name). Wajah nya menunjukan sorot wajah sedih
"Apa yang terjadi dengan mu tiba tiba?" - Kakucho
_________________________________________
"AHAHAHAHAHAHA, KALIAN CURUT CURUT KOTOR MEMANG PANTAS UNTUK MATI!!!" - Sanzu
Suara tembakan terdengar di sudut mana pun. (Name) yang melihat semua itu hanya bisa menahan mual dan berusaha menutup pendengaran nya tanpa menggunakan tangan
Takut. Beberapa kali pun dirinya melihat pembunuhan brutal ini, mana bisa dirinya terbiasa?
"Jika kalian sudah puas, kembali ke mobil, aku ingin mengecek lantai atas lagi" - (Name)
Tak ada jawaban, hanya sahutan dari pistil yang masih di tembakan. namun sudah pasti mereka mendengar perkataan (Name)
(Name) menaiki lift dan berhenti di lantai tertinggi. Ruang siaran radio
Sepi, tak seperti suara bising di bawah nya. (Name) bisa melihat pemandangan malam yang indah dengan lampu lampu menyala untuk meramaikan malam gulita tersebut
(Name) berjalan kearah toilet dan memuntahkan semua isi perutnya terlebih dahulu. Setelah dirasa sudah keluar semua, dirinya keluar dari toilet lalu ke arah kaca kamar mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader)
Fantasy"Gua mau nonton TokRev tapi gua males banget jancok" "Yaudah gua kirim elu kesana mau ga?" "maksud lo- EH- LU SIAPA ANJENK??" "Nama gua jin dan disini gua pengen elu selesaiin list anime lu yang menumpuk itu" "Ha? siapa lu ngurus ngurus gua?" "setel...