Surat

266 58 7
                                    

Normal POV

.
.
.
.
.

"Bos bilang kita tak boleh mengganggu (Name) karena katanya dia sedang libur" - Kakucho

"Kalau begitu aku mau main sama (Name)!" - Sanzu

"Sudah di bilang tidak boleh di ganggu" - Kokonoi

"Biasanya jika dia sedang liburan dia akan berada di rumah lacur itu kan?" - Rindou

"Ya, tapi sepertinya akhir akhir ini dia sedang tidak ada mood untuk melakukan itu" - Ran

"Yah, bukan urusan kita juga kalau dia liburan dasar kalian aneh" - Takeomi

.....

"Nyonya, anda sudah minum berapa botol?"

"Aaku~ TIDAK apa apA~" - (Name)

Sang pelayan hanya geleng geleng kepala lalu kembali melakukan pekerjaan nya. (Name) sedari tadi hanya meneguk minuman alkohol murahan yang selalu di jual di pinggir jalan.

Mana mau dirinya meminum wine mahal dan berakhir bangun dengan orang tak dikenal disamping nya? Walau ada sedikit potensi juga (Name) akan tetap seperti itu

Botol berserakan di atas meja milik (Name) serta (Name) yang benar benar sudah kepalang mabuk.

Sampai di gelas terakhir, dirinya banting kuat gelas kecil nya sampai banyak pelanggan yang menengok ke arah nya

"HAAaaHh~" - (Name)

Dan kepalanya langsung terjatuh di meja. Jujur (Name) mungkin baru pertama kali meminum alkohol, tapi sepertinya dirinya yang disini sudah terbiada, jadi dia tak perlu terlalu takut.

(Name) bergumam tak jelas sambil menahan rasa sakit di kepalanya sampai seseorang duduk di depan nya.

"Kau baik baik saja?" - ??

(Name) menegakan tubuhnya lalu melihat kearah sumber suara.

Penglihatan nya buram karena terlalu mabuk. (Name) mencoba mencari air putih untuk menyadarkan dirinya.

"Ini air putih" - ??

"TErimA kAsiH" - (Name)

(Name) segera meminum air putih tersebut. Lalu menatap orang di depan nya. Mukanya masih tak terlihat jelas, tapi rambut nya berwarna hitam dengan rambut pendek

"Oah, aku baik baik saja, aku sungguh baik baik saja, jangan khawatir" - (Name)

Sambil menyeringai senang, (Name) juga tertawa kecil. Namun tak bisa berbohong saat mata nya terlihat sembab.

Lawan bicara nya hanya terdiam. (Name) tak tahu ekspresi apa yang di perlihatkan oleh orang tersebut

"Kau pernah bilang 'kalau ingin menangis, menangislah saja', oleh karena itu, jangan ditahan jika ingin menangis, maka menangis lah" - ??

Wajah (Name) langsung sedih. Dirinya memantulkan bibirnya seperti anak kecil yang sedih

"Aku harus bagaimana sekarang? Aku sungguh ingin berhasil.. Tapi sekarang.. Aku merasa.. Aku merasa benar benar putus asa.." - (Name)

Air mata (Name) jatuh. Tangisan nya sekarang seperti anak kecil yang merengek. Namun dari suara isakan nya, banyak rasa sakit yang telah (Name) lewati

"Apa yang harus kulakukan... Apa yang harus kulakukan hueeee" - (Name)

Lawan bicara nya perlahan mendekati (Name) lalu memeluknya dengan hangat. (Name) menangis di pelukan orang tersebut.

Nyaman. Aroma familiar yang memasuki indra penciuman nya

Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang