Diriku

287 58 6
                                    

Normal POV

.
.
.
.
.

Perlahan, Baji buka amplop berisi sebuah surat, mungkin lebih tepatnya beberapa lembar. Baji membuka lipatan kertas tersebut lalu menyiapkan diri untuk membacanya

"Kepada diriku dimasa depan

Aku berencana membuat surat yang singkat, namun aku sangat suka menulis, jadi maaf jika ada beberapa lembar kertas lagi

Bagaimana masa depan? Pertanyaan nya mungkin terlalu klise, tapi aku sangat ingin tau tentang masa depan ku sendiri

Aku berniat membuka kafe dengan sahabat ku! Juga membantu teman teman ku juga! Menemani ayah terapi, juga membantu Edmund, Tara dan Tari belajar!

Mengajari Pehyan menulis surat dengan kata kata baik untuk temannya Pahchin, menemani Kazutora setelah keluar penjara lalu membuat Chifuyu dan Kazutora dekat, menemani Kei saat masih dirumah sakit (aku berharap aku adalah orang pertama yang melihat nya sadar)

Menemani Luna dan Mana bermain lalu meringankan pekerjaan Mitsuya sehingga dia juga bisa fokus pendidikan, membuat Hakkai lebih merasa percaya diri dan menemani Yuzuha (jika bertemu Taiju, pukul dia dulu baru jika dia ingin meminta saran tentang pengembangan kafe beritahu)

Mengajari Kawata twins mengontrol dengan baik emosi mereka, menjenguk Emma dan membuat Draken lebih mengakui perasaan nya, menemani Akane terapi, membantu Inupi mencari pekerjaan, mengajari Koko untuk tidak mencari uang dalam tindakan kotor, prising Kakucho agar dirinya bisa berdiri sendiri, membantu Izana untuk lebih mempercayai keluarga nya

Selalu mengomeli Mikey saat tak minum obat dengan teratur, juga selalu ada disisi nya agar dirinya tau bahwa dia tidak sendiri.

Banyak hal lagi yang ingin ku lakukan yang mungkin akan menghabiskan banyak kertas, tapi mungkin sebagian kecil nya hanya ini saja

Tapi jangan lupakan satu hal

Cintailah dirimu juga

Ku tebalkan tulisan ini agar kau menganggap nya serius!!

Tidak apa jika kau tidak menjadi seperti yang kau inginkan, karena aku akan selalu menjadi yang paling menyayangi dan mendukung mu

Jadi bagaimana? Bisakah kau mengatakan bahwa kau menghargai dan mencintaiku?" - Baji

Baji meremat kuat kertas tersebut sambil menahan air mata yang akan mengalir. Sementara yang lain masih menggenang kan air mata nya dan beberapa yang sudah menangis

"Ah maaf, sepertinya ada beberapa kata lagi di belakang kertasnya" - Baji

Baji membalikan kertas tersebut lalu mulai membacanya kembali

"Siapapun jika diantara kalian yang tak mencintai diri kalian, ingat, kalian adalah seorang yang pantas mendapatkan banyak cinta! Pasti akan ada seorang disekitar mu yang mengatakan kamu hebat!

Jangan Takut! Jatuh, terluka dan menangislah! Jangan terus tersenyum sepanjang waktu bodoh!

Ps : jika hari ini kau belum mendapatkan kata kata tersebut maka aku akan mengatakannya

Kamu hebat!! Terima kasih sudah berjuang!!!" - Baji

"Sial! Kenapa dia harus mengatakan hal itu!" - Pahchin

"Air mata ku jadi makin banyak, aku tak bisa menahannya lagi.." - Pehyan

Masing masing menjatuhkan pertahanan mereka satu persatu. Isakan tangis yang sedikit mereka tahan agar tak ditangiskan juga.

"Ada kaset record juga" - Takemichi

Takemichi mengambil kaset record yang berada di dalam kotak lalu tanpa sengaja menekan suatu tombol

Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang