Normal POV
.
.
.
.
.Baji keluar dari kamar mandi dengan memakai kaos dan celana panjang. Handuknya digunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
Disaat Baji memasuki kamarnya, terlihat (Name) yang sedang membereskan kamar Baji yang berantakan. Baji hanya tersenyum miring saat melihat (Name) mengeluh setiap mengambil barang yang berserakan dilantai kamarnya lalu meletakan nya di tempat yang benar
Disaat (Name) sedang meletakan Komik Shojo Baji ke rak buku, tiba tiba Baji memeluk (Name) dari belakang dan meletakan kepalanya di bahu (Name). (Name) terkejut namun tak melawan.
Wajah (Name) memerah namun (Name) tetap membereskan komik komik Baji. Karena merasa agak canggung, (Name) membuka pembicaraan
"Kok telat pulang?" - (Name)
Awalnya Baji tak menjawab. Saat Baji menghela nafas dan makin mengeratkan pelukannya, (Name) bisa merasakan bahunya basah.
"Aku tadi minta maaf dulu ke Matsuno-san.." - Baji
"Bunda nya Cipuy?" - (Name)
Baji hanya mengangguk dan hening melanda. Saat (Name) selesai merapikan komik komik Baji, (Name) membalikan badan nya dan benar saja Baji sedang menangis.
(Name) menangkup pipi Baji dan menyingkirkannya rambut basah Baji agar bisa melihat wajah menangis Baji dengan jelas.
"Gua jelek kalo nangis" - Baji
"Ga apa apa, toh gua pengen tau gimana sih pacar gua kalo nangis, pengen tau aib nya juga" - (Name)
Baji membenamkan wajahnya ditelapak tangan (Name). Entah lah, kucing besar ini sepertinya sedang dalam mood yang tidak baik.
"Maaf mengganggu kalian tapi makanan nya keburu dingin loh.." - Baji Kaa-san
Mereka berdua yang menyadari perbuatan mereka langsung mengalihkan pandangan dan menutupi wajah mereka yang semerah tomat.
Diruang tengah, hanya candaan yang terdengar sekarang. Ibu Baji tahu bahwa kedua anak ini sedang dalam kondisi yang tidak baik. Sebagai ibu yang baik, ibu Baji ingin membuat mereka melepaskan kesedihan mereka terlebih dahulu tanpa tahu apa yang sedang mereka rasakan
Sebagai single parent, pasti sangat berat untuk mengurus Baji Keisuke yang sering membolos dan pergi tawuran. Jujur saja wanita ini pernah menangis disaat tau bahwa anak nya mendapat nilai yang rendah.
Tapi bukan berarti Ibu Baji ingin mengekang anak nya itu. Mungkin memang ibu Baji tidak bisa melihat kemampuan anak nya dibidang pelajaran. Tapi ibu Baji bisa melihat anak nya yang mudah bersosialisasi
Teman teman nya sangat banyak dan itu membuat Baji Keisuke bahagia. Mana mungkin ibu nya tidak ikut bahagia?
Mungkin Baji Keisuke memang anak liar yang sering tawuran. Tapi di mata Wanita bermarga Baji itu, anak nya adalah sesuatu yang sangat membanggakannya.
Ibu Baji tidak pernah menganggap anak nya ini adalah suatu beban, justru anak nya ini lah yang menjadi semangat nya untuk hidup. Bekerja mencari nafkah dan menemani anak nya di setiap saat.
Sungguh Ibu yang baik bukan?
Setelah makan malam, rencananya (Name) ingin langsung pulang. Namun karena sudah malam, ibu Baji tidak memperbolehkannya dan menyuruh Baji menyiapkan satu futon untuk (Name) tidur.
Setelah merapikan futon untuk (Name), (Name) yang sedang membaca komik Baji langsung merebahkan tubuhnya ke futon.
Baji yang merasa (Name) tidak memperhatikan dirinya merebahkan diri disamping (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Our Future? (Tokyo Revenger X Reader)
Fantasy"Gua mau nonton TokRev tapi gua males banget jancok" "Yaudah gua kirim elu kesana mau ga?" "maksud lo- EH- LU SIAPA ANJENK??" "Nama gua jin dan disini gua pengen elu selesaiin list anime lu yang menumpuk itu" "Ha? siapa lu ngurus ngurus gua?" "setel...