04. Canggung

1.8K 199 6
                                    

Yeyeyee

Balik lagi sama author.

Happy Reading

DNS

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi ini rumah keluarga kim sangat damai tidak ada teriakan dari si kembar junkyu dan doyoung karna junkyu yang masih ngambek nggak mau buka suara, ia cuma diam duduk anteng di meja makan membuat ibu dan ayah menatap bingung si anak ke 2.

"Kamu kenapa junjyu?" Ibu angkat bicara khawatir anaknya kenapa - kenapa.

"Nggak papa bu, junkyu lagi bad mood aja" ujarnya pelan membuat ibunya mengelus surai coklat junkyu dengan sayang.

Sedangkan di lantai dua rumah keluarga kim.

"ABANG" doyoung muncul di pintu kamar jihoon yang tidak tertutup dengan berteriak nyaring.

"Kenapa dek?" Jihoon bertanya, tidak biasanya si bungsu menghampirinya ke kamar kalau tidak ada masalah.

"Hehehe anu bang" ucapnya gugup membuat jihoon berjalan mendekati doyoung.

"Kenapa?"

"Kaus kaki adek hilang lagi, boleh pinjam punya abang dulu?" Ucapnya takut - takut.

Jihoon hanya terkekeh kemudian mengambil 2 pasang kaus kaki di dalam laci meja samping kasurnya.

"Ini, satu lagi kasih junkyu nanti dia makin ngambek".

"Makasi abang" doyoung berlari turun ke bawah menemui junkyu yang sudah berdiri di rak sepatu ingin berangkat duluan.

Dasar ambekan.

"Ini"

"Baik banget lo?" Junkyu mengangkat satu alis bingung pasalnya mereka sering bertengkar memperebutkan 1 pasang kaus kaki.

"Bang jihoon yang kasih"

"Dih nggak mau gue"

"Yaudah buat dobby aja" ucapnya ancang - ancang mau pergi tangannya di tahan junkyu.

"Enak aja punya gue, sini" ia mengambil kaus kaki itu kemudian memakainya dan langsung pergi ke sekolah karna sudah di jemput haruto.

"Ck dasar, sok - sok an nggak mau" cibir doyoung pelan kemudian ia beranjak menuju meja makan untuk sarapan.

Tidak lama kemudian jihoon turun ia hanya melihat doyoung di sana, sang abang hanya menghela nafas pelan nanti dia akan bicara 4 mata dengan junkyu.

Kemudian mereka sarapan bersama dengan tenang, tidak berapa lama pun mereka berangkat di antar sang ayah menuju sekolahnya.

~

Doyoung bimbang, ingin masuk atau tidak, ia rasanya ingin pindah kelas saja kalau begini, ia masih berdiri di dekat pintu masuk dengan keraguan yang sangat tinggi.

Dia tidak mau bertemu park jeongwoo.

"Lo nggak mau masuk by" suara berat di dekat telinganya membuat doyoung terperanjat.

"Ah iya ini masuk" ia buru - buru masuk tak kala yang menyapanya itu park jeongwoo.

Mereka masuk beriringan diikuti dengan bunyi bel pertanda jam pelajaran pertama akan berlangsung.

"Pstt" doyoung merasa terganggu mashiho yang ada di depannya malah menggangu konsentrasinya dalam belajar.

Tangannya di senggol membuat sebuah coretan panjang di buku tulisnya.

PSYCHOPATH : Park Jeongwoo [Treasure] [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang