07. Rencana Gagal

1.5K 177 13
                                    

Hi guys Author kembali lagi

Happy Reading

DNS

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Doyoung itu manis sekali.

lama - lama bisa bikin jeongwoo diabetes saja.

Sekarang mereka sedang berada di kantin, makan siang bersama karna mashiho menagih janji traktiran dari doyoung.

Dan doyoung senang sekali tak kala jeongwoo yang membayar jajan mashiho, ia tersenyum lebar  karna tidak jadi keluar uang.

Bisa berhemat.

Bukanya doyoung pelit, tapi salahkan saja mashiho, Kalau dia makan cuma 1 seporsi mah doyoung oke - oke saja tapi ni anak badannya kecil makannya kayak tukang kuli bangunan banyak bener, tau banget di traktir jeongwoo dia pilih sesuka hatinya sampe meja mereka penuh.

Jeongwoo menatap doyoung yang tersenyum dengan lebar sesekali menyuap makanan dari kotak makan siangnya.

Ia menyikut lengan doyoung pelan.

Kemudian berbisik di telinga sang kekasih.

"By kencan yok"

Doyoung tersedak, buru - buru jeongwoo mengambil jus jeruk mashiho kemudian memberikanya pada doyoung.

"Kamu gak papa"

"Sialan lo, kalau ngomong jangan bisik - bisik" doyoung merutuk.

"Dih jus jeruk gue itu" mashiho tidak terima.

"Beli lagi sana" jeongwoo memberikan uang berwarna merah yang di terima dengan senang hati oleh mashiho kemudian pergi dari sana memesan kembali es jeruknya.

"Mau ya?"

"Gak"

"Kenapa?"

"Gue gak suka ya sama lo , sana jauh - jauh" masih penolakan yang sama susah sekali jeongwoo mendekati doyoung yang kepala batu ini.

"Gak mau tau lo harus ikut, atau gak mashiho bakal mati" ancaman, hanya itu satu - satunya jalan yang harus jeongwoo gunakan.

"Sialan lo" Doyoung melotot pada perkataan jeongwoo yang kurang ajar.

"Mau ya by"

"Ba bi babi pala lo, gue gak babi ya" doyoung sewot mendengar jeongwoo selalu berceloteh by dengan wajah manis.

"Dobby sayang, bukan babi, atau baby kalau kamu mau" jeongwoo menyingkirkan helaian rambut yang mengganggu sudut mata doyoung dan tersenyum nakal yang hanya di balas pelototan oleh doyoung.

"Ya udah iya, tapi ada satu syarat" jeongwoo tersenyum senang kemudian mengangguk.

"Apa bilang aja?"

"Nanti"

Jeongwoo peka karna melihat mashiho yang jalan mendekati mereka.

Sepertinya doyoung ingin bicara serius tidak ingin di dengar sang sahabat mungkin.

~

Bel sudah berbunyi 3 menit yang lalu doyoung merapikan barang - barangnya dan menatap jeongwoo di sampingnya.

"Ayo" ujarnya kemudian berdiri.

"Kemana ?" Jeongwoo bertanya pada doyoung yang juga menatapnya jengah.

"Katanya lo mau ngajak gue pergi"

"Gak sekarang sayang, nanti jam 6 aku jemput"

"Oh yaudah, ayo buruan pulang"

PSYCHOPATH : Park Jeongwoo [Treasure] [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang