01. Paksaan

3.9K 259 12
                                    

Srettttt

Sayatan pisau kater kecil pada bagian wajah korban membuat sang pelaku tersenyum senang.

"Ssaakiit"

"Ssttt jangan berisik" senyuman menyeringai membuat bulu kuduk sang korban merinding.

Pemuda itu mundur tak kala sang pelaku mengeluarkan pistol dalam kantong jasnya.

"Ampun gua nggak sengaja" ucapnya memohon ampun.

"Udah gua peringatin tapi lo masih keras kepala" marah tentu saja sang pelaku mendesis pelan dan menatap tajam sang korban yang sudah mulai menangis didepanya.

Sang korban bangkit ia berlari menuju pintu gudang tapi sayang sekali pintunya terkunci, ia berteriak histeris meminta tolong.

"TOLONG"

"HAHAHAHAHA"

Tertawa mengerikan sang pelaku sangat mengerikan dan dengan santai berjalan mendekati korbanya.

"Lepasin gua"

Sang pelaku menghantam pipi korban dengan tinjunya, ia sudah muak bermain - main tak kala sang korban berlari kesana kemari.

Ia mematahkan tangan kanan sang korban dengan santai tanpa belas kasih.

Kreekk

"Akkkkk"

"Tangan lo udah pegang punya gua sembarangan"

"Psycho gila"

Sang pelaku menghantam pukulan pada pipi sang korban.

"Dan muka jelek lo yang selalu mengganggu rencana gua"

"Akkkk saa kkkit"

Ia mengambil pisau kater kecilnya kemudian menyayat bibir sang korban.

"Dan bibir lo yang udah cium punya gua sembarangan"

Ia menyodongkan pistol pada mulut korban untuk mengakhiri permainanya malam ini.

Dor

Peluru masuk melalui mulut korban darah berceceran di lantai gudang usang yang sudah tidak terpakai ini.

Sang pelaku tersenyum senang, tidak ada yang bisa memiliki si manisnya, tidak ada yang boleh mencuri perhatian si manisnya, doyoung hanya miliknya.

Ya doyoung hanya milik park jeongwoo seorang.

Jangan takut jeongwoo pasti akan bermain bersih bukti pembunuhanya selalu ia bersihkan tanpa jejak sedikitpun.

Tidak ada yang tau gudang kosong tidak terpakai yang ia gunakan untuk membunuh korbannya, ingat jeongwoo selalu bermain bersih gudang ini letaknya jauh sekali masuk ke dalam hutan belantara yang jarang di kunjungi oleh orang - orang.

Ia melepas sarung tangan hitam yang di pakainya, setelah membersihkan mayat sang korban dan berganti pakaian ia memasuki mobilnya meninggalkan gudang tua itu menuju rumahnya.

Ia rindu kasurnya, istirahat dulu saja besok ia akan sekolah dan jeongwoo tidak sabar ingin melihat senyum si manis doyoung.

~

Pagi ini rumah keluarga kim sangat berisik karna pertengkaran si kembar kim membuat ibu dan ayahnya pusing.

Kim jihoon sang anak pertama menatap datar pada si kembar yang berlarian di ruang tamu rumahnya memperebutkan sepasang kaus kaki
(Ganti dulu marga jihoon ga guys).

"BALIKIN NGGAK"

"ENAK AJA INI PUNYA GUA"

"PENCURI BANGET LO"

PSYCHOPATH : Park Jeongwoo [Treasure] [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang