45. EPILOG

1.6K 115 19
                                    

Epilog dikit karna ada yang request

Happy reading

DNS

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hueeeee"

Teriakan melengking bayi membuat doyoung dan jeongwoo langsung bangun dari tidur mereka.

"Aduh sayang kenapa hm" jeongwoo langsung menggendong anaknya yang kian menangis keras.

"Sini - sini biar aku yang gendong" doyoung berjalan mendekati jeongwoo.

"Kamu capekkan by biar aku aja" tapi jeongwoo menolak halus sambil tersenyum.

"Tapi woo"

"Cup cup cup, anak ayah gak boleh nakal"

Doyoung melihat jeongwoo berjalan keluar kamar menggendong anak ke 3 mereka yang bernama Park Wooby baru berusia 3 bulan yang sering menangis tengah malam.

Padahal tadi malam jeongwoo sudah lembur dan pulang malam tapi jeongwoo masih mau mengurus bayi mereka.

Usia pernikahan mereka udah jalan 3 tahun dan anak pertama mereka bernama Park Jeongby dan Park Jeongdo sudah berusia 2 tahun dan mereka anak kembar dan sekarang sedang tidur dikamar kecilnya di samping kamar utama doyoung dan jeongwoo.

Sepertinya faktor keturunan doyoung yang kembar, anak - anaknya juga ada yang kembar.

Doyoung merasa bahagia sekali karna menikah dengan jeongwoo yang sangat lembut dan perhatian padanya.

Doyoung hendak berjalan kedapur untuk membuatkan susu tapi langkahnya terhenti melihat kedua anak kembarnya berjalan mendekat sambil mengusap mata.

"Buna hiks" jeongdo berjalan mendekat dan langsung meminta gendong pada doyoung.

Sedangkan yang tertua jeongby hanya berjalan dengan santai mengikuti kembaranya.

"Kenapa bangun sayang" doyoung menciumin kedua pipi anak kembarnya.

"Khageyt dnhengerin dedhek nanghis" jeongby yang sudah mulai pintar bicara menatap doyoung dengan pupy eyesnya.

Memang belum terlalu jelas tapi anak - anaknya termasuk lumayan pintar apa lagi jeongby anak tertua yang mandiri dan tidak suka bergantung pada doyoung, dia akan bersikap dewasa saat adik - adiknya menangis.

Kakak tertua yang sangat pendiam dan dingin adalah ciri khas dari jeongby.

"Ya sudah ayo tidur lagi sama buna" doyoung menggenggam tangan jeongby dan memeluk jeongdo dalam gendonganya dengan erat.

Padahal doyoung juga sudah menawarkan jeongby untuk di gendong tapi di tolak halus dengan alasan takut buna capek.

Manis sekali anaknya.

Sesampainya dikamar, mereka langsung naik keatas kasur dan doyoung mengambil buku cerita yang terletak di lemari sebelah kasur anak - anaknya.

"Mau buna ceritain, atau mau buna nyanyiin"

Keduanya menggeleng membuat doyoung bingung.

"Bunna thidur shini" jeongdo menjawab kecil sambil menepuk - nepuk kasurnya.

Doyoung naik dan memeluk kedua anaknya yang tampak senang dengan kehadiran doyoung.

Doyoung menepuk - nepuk kedua perut anaknya dengan pelan hingga beberapa menit kemudian keduanya kembali tertidur dengan nyenyak.

"Selamat tidur jagoan buna" doyoung berdiri dan berjalan keluar kamar dengan menutup pintu kamar anaknya dengan pelan.

Saat ingin kedapur tangan doyoung dipegang yang ternyata adalah jeongwoo sudah menidurkan wooby jadi doyoung senyum dan memeluk jeongwoo.

PSYCHOPATH : Park Jeongwoo [Treasure] [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang