Jailangkung!

1.9K 280 61
                                    

****

"Terlambat tetaplah terlambat Andin! Sekarang silahkan keluar dan tutup pintunya dari luar," perintah Al tegas.

"Tapi pa-,"

"Keluar Andin! Apa kamu tuli hah?" ucap Al dengan nada tinggi.

Andin mengepalkan tangannya kuat.

SETAN!

SINGA!

KAMBING!

DASAR DOSEN GADUNGAN!

Detik itu juga Andin langsung keluar dari kelasnya dan menutup pintunya dengan kasar.

Segala bentuk makian sudah memenuhi mulut Andin saat ini.

BERANINYA DIA NGATAIN GUE.

DASAR MANUSIA GA PUNYA HATI!

Sepanjang berjalan Andin terus saja mengumpat, ia merasa telah dipermalukan oleh dosennya itu didepan teman-temannya, sungguh menjengkelkan.

Al menarik nafasnya pajang menetralkan kembali perasaannya.

"Baik, mari kita mulai pembelajaran pagi hari ini," ucapnya.

---

"Baiklah saya cukupkan sekian, mari kita akhiri pertemuan pada hari ini," seusai menutup jamnya Al langsung keluar dari kelasnya lalu berjalan menuju ruangannya.

Sampai diruangannya Al mendudukkan dirinya dikursi kerjanya, pikirannya masih tentang Andin.

Sebenarnya ia tak tega memarahi Andin seperti tadi, tapi mau bagaimana lagi Al harus bisa bersikap profesional terhadap siapapun.

Al memutuskan untuk mengirim pesan permintaan maaf kepada Andin.

Andin merogoh saku celananya  ketika merasakan ponselnya bergetar.

Ira😑

Ndin cepetan kesini bentar lagi
jamnya pak Wawan!

Okey, otw

-----

Dan tunggu, Andin melihat ada pesan masuk dari Al.

Andin berdecih pelan setelah membaca pesan dari dosennya itu. Ia sama sekali tak ada niatan untuk membalas pesan tersebut, ia hanya membacanya saja. .

"Ya Allah, cuma diread doang," guman Al.

"Gue telpon aja kali ya?" pikirnya.

Tak berpikir lama, Al langsung menelpon Andin.

Ponsel Andin berdering, menampilkan nama dosennya itu.

Pak Al👿 incoming call

Andin berdecak kesal, apa sih maunya dosennya ini? pikirnya.

Ia kembali melihat layar ponselnya lalu menolak panggilan dari dosennya itu, dan memutuskan untuk mematikan ponselnya.

Al menghembuskan nafasnya kasar saat tau Andin menolak panggilannya.

Apa Andin marah? Tapi dimana letak kesalahannya? Dirinya hanya bersikap profesional, siapapun yang terlambat akan menerima konsekuensinya, harusnya Andin mengerti tentang itu.

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang