Saya sayang kamu Andin!

2.5K 321 65
                                    

Happy reading all✨
.
.
.
.
.
"Andin."

Ia menolehkan kepalanya,

Jailangkung!

****

Andin hanya menatap datar orang yang baru saja memanggil namanya itu.

"Sendiri?"

BERLIMA!

Andin memutar bola matanya malas.

"Sama kucing," jawab Andin asal.

Al mengerutkan keningnya, matanya melihat kearah bawah, mencari sosok kucing yang dimaksud Andin.

"Bapak cari apa sih?" tanya Andin.

Al mengalihkan pandangannya menatap Andin, "Kucing," jawab Al polos.

ALLAHUAKBAR!

Punya dosen kok gini amat sih,

Andin berdecak kesal, "Ck, saya sendiri, gausah cari kucing!"

"Lah tadi ka--,"

"Minggir saya mau lewat," potong Andin.

Ya, posisi Al tepat berada disamping motor milik Andin.

Melihat Al yang menatapnya bingung, Andin mengulangi perkataannya lagi, "Kepada bapak Aldebaran, dimohon untuk bergeser kekanan lima langkah dikarenakan saya mau ambil motor saya, terimakasih," ucap Andin.

Al menengokkan kepalanya, memang ada motor disampingnya.

"Kamu bisa naik motor?" tanya Al sambil mengangkat sebelah alisnya.

Cih ngremehin gue nih orang.

Andin terseyum miring, "Kalo saya ga bisa naik motor, saya ga bakal sampai sini lah."

"Betul juga ya," ucap Al mangut-mangut.

Dimana otak cerdasmu wahai pak dosen?!

"Bisa minggir," ucap Andin lagi.

Al melihat tangan Andin yang sedang memegang kunci motornya, dengan jurus secepat kilat Al langsung menyambar kunci itu dari tangan Andin.

Mata Andin membulat, "Bapak apa-apaan sih, balikin!" seru Andin.

"Gamau," ucap Al dengan muka menyebalkannya.

Andin menatap Al dengan penuh selidik, "Bapak mau begal saya ya?" tuduh Andin seenaknya.

"Masa ganteng gini dibilang begal sih," tutur Al tak terima dengan melipat kedua tangannya didepan dadanya.

Andin menatap Al malas.

"Pak sini balikin kuncinya, saya mau pulang," rengek Andin seperti anak kecil.

Al tersenyum tipis, kemudian menarik tangan Andin dan mengandengnya.

Andin tersentak kaget, "Ngapain sih pak? Bapak cabul ih," ucap Andin.

"Jangan sembarangan kalo ngomong, saya ga cabul!" ujar Al.

"Ini," Andin menunjuk tangannya yang digengam oleh Al.

Al tak menghiraukan perkataan Andin, ia malah menarik tangan Andin, membawanya ke taman yang berada diseberang jalan sana.

Sepanjang berjalan Andin terus saja mengoceh, ia meminta Al untuk melepaskan genggaman tangannya.

Merasa pening dengan ocehan Andin, Al berhenti di pinggir jalan,"Diam atau saya cium!" ancam Al dengan menatap tajam Andin.

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang