Will you be my girlfriend?

2.7K 336 72
                                    

Met pagi all!!

******
Hari ini tepat satu minggu setelah kejadian ciuman tak sengaja itu terjadi.

Setelah berdebat panjang melalui telepon, eh ga panjang juga sih, akhirnya DENGAN TERPAKSA Andin menyetujui ajakan dari Al yang ingin mengajaknya keluar malam ini.

Andin mendengus kesal kemudian melemparkan ponsel berlogo apel kroak itu diranjangnya.

Ia merasa kesal dengan sikap Al yang menurutnya tidak ada perubahan.

"Ck, katanya sayang tapi tetep aja nyebelin!" gerutu Andin sebal.

"Oke saya tidak akan memaksa, tapi kamu harus ingat, nilai kamu masih ditangan saya," ucap Andin menirukan ancaman dari dosennya itu.

"Dasar tukang maksa!"

******

Kini Andin tengah bersiap dikamarnya. Ia sudah siap dengan hoodie hitam dipadukan dengan celana jeans abu, sesuai permintaan Al, Andin harus memakai celana panjang yang longgar, tidak boleh ketat!

 Ia sudah siap dengan hoodie hitam dipadukan dengan celana jeans abu, sesuai permintaan Al, Andin harus memakai celana panjang yang longgar, tidak boleh ketat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyemprotkan parfum ditubuhnya barulah Andin keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lantai bawah.

"Loh pak Al? Udah lama?" tanya Andin dengan sedikit terkejut karena melihat dosennya itu sudah berada diruang tamu.

Sebelum menjawab pertanyaan Andin, Al mengamati penampilan mahasiswinya itu dari pucuk kepala hingga ujung kakinya.

Perfect, -batin Al.

Al tersenyum simpul, "Belum kok, baru saja."

ANJIR KOK GANTENG GINI SIH!

Menurut Andin malam ini Al terlihat sangatlah tampan, entah otaknya yang geser atau dirinya saja yang tidak pernah sadar bahwa dosennya itu pada dasarnya memanglah tampan.

"Om sama tante mana Ndin?" tanya Al.

"E em itu papa sama mama lagi pergi ke rumah tante saya pak," jawab Andin.

"Yaudah yuk pak jalan sekarang aja," lanjutnya.

"Oke."

******

"Ayo turun," titah Al saat mobilnya sudah berhenti dan terparkir rapi.

Al membawa Andin ke taman Kota. Pertama kali yang Andin lihat adalah suasana taman yang terlihat begitu ramai, bermacam lampu warna-warni menghiasi taman tersebut, serta deretan penjual makanan khas kaki lima yang berjejer rapi dipinggiran jalan taman Kota.

"Haduh kok rame gini sih pak," tutur Andin sembari mengamati suasana di taman itu.

"Ya namanya juga tempat umum, ya rame lah," jawab Al.

"Pak nanti kalo ada mahasiswa bapak yang ngeh sama kita gimana?"

Huh, Andin tak siap jika harus menjadi bahan gibahan di kampusnya.

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang