Anter pulang

2K 272 36
                                    

Haii guys jumpa lagi sama aku❤

Happy reading all✨
.
.
.
.
.
.
.
Setelah selesai membayar dikasir, Al dan Andin berjalan beriringan keluar dari cafe,

"Terimakasih ya Pak tadi sudah dibayarin," ucap Andin.

"Iya sama-sama," jawab Al disertai senyum tipisnya.

"Ya sudah saya duluan, mari pak," pamit Andin.

"Biar saya antar," tutur Al cepat.

"Ga usah pak, saya suruh sopir jemput aja," tolak Andin.

"Kalo nunggu sopir kelamaan Andin, ini udah mau magrib," ucap Al.

"Saya juga tau kali pak," balas Andin malas.

"Yaudah, ayo saya antar," paksa Al.

Ya Allah dasar tukang maksa

"Bapak kalo mau duluan silahkan," ujar Andin.

"Mau saya antar atau nilai kamu D," ancam Al.

ASTAGHFIRULLAH!!

"Heh pak, ini urusan pribadi jangan di sangkutpautin sama nilai dong, bapak ga boleh seenaknya kayak gitu," ucap Andin kesal.

"Ya terserah saya, sekarang kamu mau atau tidak," tanya Al.

Tuh kan kayak bunglon, kadang baik kadang juga ngeselin arghh

"Ck iya," jawab Andin sebal.

Aldebaran yang mendengar itu tersenyum puas,

"Yaudah ayo, mana mobilnya," tanya Andin sembari melangkahkan kakinya menuju parkiran.

Namum tiba-tiba Al memegang pergelangan tangan Andin dan membuat sang empu kaget,

"Hah kenapa Pak?" tanya Andin dengan muka kagetnya.

Al membuka jasnya, Andin menatap kearahnya dengan tatapan bingung, seolah bertanya buat apa?

"Biar ga kehujanan Andin, kamu liat kan sekarang lagi hujan," jelas Al, kemudian dirinya menggunakan jas tersebut untuk menutupi kepala mereka berdua, dan itu membuat jarak keduanya menjadi sangat dekat.

Andin terkejut dengan apa yang Al lakukan, kemudian dirinya bergeser kearah samping, menjauh dari dosennya itu.

"Bapak apaan sih, orang hujannya ga deres gini, ga usah lebay deh Pak," ucap Andin.

"Udah nurut aja, ayo," jawab Al sambil bergeser kesamping agar lebih dekat dengan Andin.

Dan akhirnya Andin pasrah menuruti kemauan dari Al.

Al membukakan pintu mobilnya untuk Andin, dan menggunakan satu tangannya untuk melindungi kepala Andin agar tidak terbentur.

Andin merasa apa yang dilakukan Al terhadap dirinya itu merupakan hal yang sangat manis, "Terimakasih Pak," ucapnya sambil tersenyum.

"Iya sama-sama," balas Al.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil, Al kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sejak tadi Andin terus saja memperhatikan Al yang sedang fokus menyetir. Dosennya ini sangat tampan walau tampak dari samping sekalipun. Alis tebal, hidung mancung, rahang tegas, dan tak lupa bibirnya!! Sungguh sangat sempurna.

"Kenapa ngilatin saya?" tanya Al tiba-tiba, dan membuat Andin gelagapan sendiri.

Ahh sial ketauan gue!!

Dengan cepat Andin memalingkan wajahnya menghadap ke depan,
"Hah, gausah geer deh Pak!" jawab Andin. Sekarang dirinya benar-benar gugup.

"Kenyataan Andin," jawab Al datar.

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang