Ngerjain Pak Al

2K 286 68
                                    

Met malam guys, udah pada bobo kah?

Maap up nya malem gini:)

Happy reading all ❤❤
.
.
.
.
.
.
.
Jam kuliah telah usai, dan saat ini Andin sedang berjalan santai di koridor kampusnya, ia baru saja menemui salah satu dosennya, biasalah ada masalah sedikit.

"Perasaan bu Sita keknya seneng banget ya manggil gue ke ruangannya, haha," ucap Andin dengan bangganya.

"Andin!" sapa seseorang dari belakangnya.

Kok suaranya kaya ga asing ya?

Andin pun menoleh kebelakang,

DIA LAGI?

Andin hanya diam berdiri ditempatnya, ia sungguh malas jika harus menghampiri dosennya itu.

"Sini!" perintah Al.

"Saya mau pulang pak," ucap Andin malas.

Al pun berjalan menghampiri Andin, "Mau kemana?"

ASTAGA NANAS!

ITU KUPING APA JAMUR?!

Andin tersenyum kesal, "Bapak ga denger tadi saya bilang mau pulang?" tanyanya.

"Denger," jawab Al singkat.

Lah ngapain tanya lagi bambank?!

Andin memutar bola matanya malas, "Bapak ngapain panggil saya?" tanya Andin mengalihkan pembicaraan.

Al mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ya, cuma pengen panggil aja," jawab Al.

Andin menghela nafasnya kasar, lalu menatap Al dengan perasaan dongkol.

"Ya sudah pak saya permisi pulang," pamit Andin dengan nada yang tidak santai.

"Saya antar!" tutur Al cepat.

"Ngga usah, saya bisa pulang sendiri," tolak Andin.

"Gaada penolakan, ayo!" tegas Al.

Andin masih terdiam ditempatnya, sepertinya dirinya harus memberi label Al sebagai si dosen pemaksa.

"Keong banget sih Ndin," ucap Al kemudian meraih tangan Andin lalu mengengamnya, dan menariknya, hal itu membuat Andin terpekik kaget.

"Pak lepasin ih," ronta Andin berusaha melepaskan genggamannya.

Andin terus saja meminta Al untuk melepaskannya, tapi sepertinya usahanya hanya sia-sia saja.

Al terus mengandeng tangan Andin, dirinya bahkan tak peduli dengan manusia-manusia yang menatap dirinya dan juga Andin dengan tatapan tak suka. Dan bagaimana dengan Andin, dirinya hanya pasrah dan menundukkan kepalanya berharap agar orang tak bisa melihat wajahnya, ia tak mau jika harus menjadi bahan gosip para fans anarkis Al.

Setelah sampai di parkiran, Andin terus saja mengoceh, "Pak saya ga suka atas perlakuan bapak yang tadi. Bapak ga liat kalo kita tadi diliatin banyak orang, bisa-bisa saya nanti di gosipin yang engga-engga pak," tutur Andin.

Al membuka pintu penumpang di depan untuk Andin.

"Udah ngomongnya?"

"Masuk!" perintah Al.

Andin menatap Al kesal, kemudian dngan terburu-buru dirinya masuk kedalam mobil Al.

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang