Haii guys, part terakhir yaa.
Malam hari, di kamar Andin
Resepsi yang begitu panjang akhirnya telah selesai sekitar pukul setengah enam sore tadi. Sengaja Al dan Andin tidak mengadakan resepsi hingga malam hari, cukup pagi sampai sore saja.
"Mas itu kok kecil banget sih?" Andin menunjuk penasaran pada sebuah kotak kecil bewarna biru gelap.
Sekarang mereka sedang duduk berhadapan diatas karpet bulu dikamar Andin, disekelilingnya terdapat banyak hadiah dari para sahabat, keluarga, dan para tamu undangan.
Al mengikuti arah pandangan Andin lalu mengendikan bahunya. "Buka aja, siapa tau berlian." ucap Al lalu kembali fokus membuka kertas kado yang sepertinya sengaja dibuat berlapis-lapis. Dalam hati ia menggerutu sebal. Iseng banget sih ni orang.
Tangan Andin bergerak mengambil kotak kecil itu, Diamond nih pasti. Dalam hati ia bersorak girang. Siapa orang baik yang telah memberinya hadiah semahal ini?
Dengan penasaran Andin membuka kotak itu. Ia mengambil kartu ucapan kecil yang dilipat menjadi dua kemudian membacanya.
To :
Al sabahat gue
Jangan lupa dipake! Inget bro.. Andin masih kuliah jangan sampe kebobolan! Jangan kasar mainnya, wkwk.
From :
Akbar ganteng banget
Kening Andin berkerut bingung. Matanya beralih pada isi kotak kecil itu. Su*ra.
Sontak mata Andin membulat lebar, tangannya langsung melempar kotak itu hingga isinya ikut keluar. Itu ko*dom? Sialan kenapa gue jadi deg-deg an?
"Ndin kok dilempar?" Al bertanya kemudian matanya ikut membulat saat melihat benda kecil yang ada dihadapannya.
"Dari temen kamu mas." ucap Andin pelan sambil menyerahkan kartu ucapan itu pada Al. Ia mengigit bibir bawahnya kemudian menunduk. Tangannya meraih kado lain yang masih belum dibuka.
Al berdecak pelan setelah membaca tulisan Akbar. Segera ia mengambil benda kecil itu lalu menyimpannya. Kalo ini gue juga udah beli Bar.
Setelah menyimpan benda tersebut, Al beralih menatap Andin, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Seketika suasana mendadak berubah menjadi canggung.
"Ndin."
"Mas."
Mereka saling tatap lalu tersenyum kecil.
"Kamu dulu." ucap Al.
"Mas aja."
"Kamu Andin."
Andin menggeleng kemudian menunduk, "Emm, gak jadi."
"Kalo gitu mas juga gak jadi." ucap Al kemudian kembali fokus pada kado dihadapannya.
Mata Al membulat sempurna saat melihat isi kado yang baru saja dibukanya. Kalau tadi Andin menemukan ko*dom, sekarang giliran dirinya yang menemukan isi hadiah yang super gila.
Gimana? Lingerie yg kita pilih bagus kan? Hwottt banget kan? Sesuai permintaan lo Ndin, warna merah haha. Awas aja kalo gak dipake! Kita udah malu banget waktu beli ini, jadi wajib dipakee! Yakin deh pak Al pasti seneng haha.
From :
Ira & Sofia
Al menggelengkan kepalanya setelah membaca tulisan itu. Ternyata sahabat Andin sama gilanya dengan Akbar, sahabatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/280487763-288-k459554.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSWEET LECTURER [END]
Historia CortaHasil dari kegabutan yang haqiqi:) "Okey Andin, langsung to the point saja, ini hukuman buat kamu," ucap Al sambil menyodorkan beberapa lembar soal. GILA NIH DOSEN!! "Hah Bapak serius?" Andin membulatkan matanya terkejut. "Kamu pikir saya bercanda?"...