Pasar Malam 1

2.1K 310 51
                                    

Pagi all!!

Astaga kangen banget sama kaliann huhu 😭

Yaudah sok atuh baca!

********

Andin menatap sekali lagi pantulan dirinya didalam cermin.

"Perfect!" gumamnya diiringi senyum manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perfect!" gumamnya diiringi senyum manisnya.

"Andin, kata papa ada Al dibawah," ucap Maya dibarengi dengan ketukan pintu.

"Eh iya, ma," sahut Andin. Ia langsung menyambar tas slempangnya, kemudian buru-buru keluar dari kamarnya.

Ceklek

"Astaghfirullah, ma!" pekik Andin terkejut.

Maya berdiri tepat didepan pintu kamar Andin dengan bathrobe putih dan handuk yang terlilit di kepalanya, ditambah sheet mask yang menempel di wajahnya Huh, udah kaya mba kunti aja! pikir Andin.

"Kok kaget, kenapa?" tanya Maya.

Andin menyegir, "Andin kira ada hantu ma, hehe."

"Ih dasar," ucap Maya seraya mencubit pipi Andin gemas.

"Maa sakiiit."

Maya melepaskan cubitannya kemudian matanya mulai menelisik penampilan putrinya itu, "Cantik banget, mau kemana?"

Andin mengigit bibir bawahnya, "Emm, Andin mau ke pasar malem sama pak Al, boleh kan ma?" tanyanya hati-hati.

Maya tersenyum jahil, "Ouh mau ke pasar malem."

Andin mengangguk, "Boleh?"

"Ya boleh dong, kalau sama Al mama pasti selalu ijinin, tenang aja," ucapnya seraya menepuk bahu Andin pelan.

"Uhh, makasih maa," tutur Andin kemudian memeluk Maya.

"Jadi udah official nih?" tanya Maya menggoda Andin.

Andin melepaskan pelukannya, "Ihh mamaa, udah ah aku mau kebawah," ia memalingkan wajahnya karena malu.

"Duh semangat banget yang mau jalan sama pacarnya," goda Maya, rasanya pipi Andin memanas mendengar itu.

"Maaaa," ucap Andin cemberut.

Maya tertawa kecil, "Haha, yaudah sana, titip salam buat Al ya, bilangin ke dia mama ga bisa nemuin karena baru mandi, hihi," tutur Maya.

Andin mengangguk, "Andin pergi dulu ya, ma," ia meraih tangan Maya kemudian menciumnya.

"Iya, hati-hati, inget jangan malem-malem pulangnya," peringat Maya yang dibalas anggukan oleh Andin.

Setelahnya Andin melangkahkan kakinya menuju ke lantai bawah.

"Bentar bentar," Andin menghentikan langkahnya.

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang