Hukuman

3K 302 20
                                        


Haii guys jumpa lagi sama aku😁

Aku udah up lagi nih✨

Happy reading all😚
.
.
.
.
.
Andin berhenti di depan pintu kelas, ia mencoba mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Ia melihat ke dalam kelas, dan tentu saja kelas sudah dimulai. Andin merasa beruntung, karena saat ini Aldebaran tengah fokus menjelaskan sambil menulis materi di papan tulis. Ia bisa menggunakan kesempatan ini untuk masuk ke kelas tanpa diketahui oleh dosen galaknya itu.

Yess, kesempatan nih buat gue masuk

Andin mengisyaratkan kepada teman-temanya untuk diam, dengan menaruh jari telunjuk di depan mulutnya. Semua temannya diam mengikuti intruksi Andin.

Berharap Aldebaran tak mengetahuinya, Andin berjalan mengendap-endap menuju tempat duduknya. Belum genap lima langkah, namanya sudah dipanggil oleh Aldebaran.

"Andini Deira Alatas," panggil Aldebaran menyebut nama panjangnya.

MAMPUS!!

KETAHUAN GUE!!

Andin menoleh menghadap Aldebaran, "Iya Pak," jawab Andin dengan senyum yang ia paksakan.

"Kenapa baru sampai?" Aldebaran mengintrogasi Andin saat itu juga.

"Biasalah Pak, tadi dijalan saya kena macet, serius dek Pak saya ngga bohong," jawab Andin jujur, ia memang tak berbohong tentang hal itu.

"Kalau udah tau macet kamu bisa kan berangkat lebih awal," nasehat Aldebaran.

Salah ngomong nih gue

"Iya Pak bisa, tapi masalahnya tadi tuh saya bangunnya ke---," belum sempat Andin selesai membela dirinya, Al sudah memotongnya.

"Bisa diam Anda! Ga usah banyak alasan, ini sudah kedua kalinya kamu membuat kesalahan, kemarin saya masih ampuni kamu, tapi sekarang saya tak akan segan menghukum kamu Andin!!" ucap Al dengan menatap tajam Andin.

Kejam banget sih pak

Andin menunduk takut karena tatapan tajam dari Aldebaran.

"Istirahat nanti, saya tunggu kamu diruangan saya!" perintah Al pada Andin.

"Tapi pak sa--,"

"Tidak ada penolakan! Atau saya akan kasih kamu nilai D!" potong Al yang sukses membuat Andin membulatkan matanya sempurna.

ASTAGHFIRULLAH

KALO BUKAN DOSEN, UDAH GUE GAMPAR TUH MULUT

SABAR ANDIN

🐣🐣🐣


Waktu istirahat telah tiba. Sebenarnya Andin sangat malas bertemu dengan Aldebaran. Tapi teman sebangkunya terus saja memaksanya.

"Ndin, buruan sana keruang Pak Al!" perintah Ira teman sebangku Andin.

"Males ahh gue," jawab Andin sambil meletakan kepalanya di atas kedua tangannya, niat Andin tidak lain dan tidak bukan adalah untuk tidur.

"Ya Allah Ndin, lo tadi denger kan, kalo lo ga dateng Pak Al bisa-bisa kasih nilai lo D Ndin," ucap Ira dengan mengoyangkan lengan Andin.

ASTAGHFIRULLAH, REPOT BANGET SIH NI ANAK

Andin menegakkan badannya,
"Yaelah, gue yang kena hukuman napa lo yang ribet sih Ir?" Andin memutar bola matanya.

"Gue cuma ga pengen sahabat gue ini dapat nilai D. Lo dateng ya ke ruangan Pak Al," bujuk Ira dengan muka memelas.

"Iya iya, tapi lo temenin gue ya?" pinta Andin.

"Sebenarnya gue ada janji ke perpus sama temen gue Ndin," jawab Ira

"Temen lo yang mana?" tanya Andin.

"Itu si Mey jurusan Ekonomi, lo gapapa kan kalo sendirian kesana?"

"Yaudah deh, lo kalo mau pergi sama si Mey pergi aja gapapa," Andin tak ingin Ira membatalkan janjinya kepada temannya itu.

"Okey Andin sayang, semangat!!" Ucap Ira menyemangati Andin.

"Makasih beb, yaudah gue keruangan dosen galak dulu ya," pamit Andin sambil berlalu pergi.

"Woyy,, sama dosen sendiri gaboleh kayak gitu Andin!" nasehat Ira.

"Ikan hiu makan tomat, bodo amat, wlee," balas Andin dengan menjulurkan lidahnya.

Ira hanya menggelengkan kepala melihat tingkah temannya itu.

🐣🐣🐣

lama berjalan sampailah Andin di depan ruangan Aldebaran.

"Tok, tok, tok," Andin mengetuk pintu ruangan Aldebaran.

"Masuk!" perintah Aldebaran.

Andin masih saja berdiri di depan meja Al, Al yang menyadari itu meminta Andin untuk duduk.

"Duduk!" perintahnya lagi.

Andin menarik kursi didepan meja Al, lalu ia duduk disana.

"Okey Andin, langsung to the point saja, ini hukuman buat kamu," ucap Al sambil menyodorkan beberapa lembar soal.

GILA NIH DOSEN!!

"Hah Bapak serius?" Andin membulatkan matanya terkejut.

"Kamu pikir saya bercanda?" jawab Al datar.

"Iya juga sih, mana mungkin Pak Al bisa bercanda. Dia aja kaku kek gitu," oceh Andin lirih, tapi masih bisa di dengar oleh Al.

"Apa kamu bilang barusan?" tanya Al kesal.

"Ga bilang apa-apa kok Pak,hehe..." jawab Andin. "Ngomong-ngomong mukanya jangan tegang gitu dong Pak, jadi takut nih saya," ucap Andin cemberut.

Jujur saja Andin terlihat sangat mengemaskan saat ini, rasanya Al ingin mencubit pipi chubby milik Andin, tapi Al rasa ia tak mungkin bisa melakukan itu.

"Kerjain sekarang atau mau saya tambahin hukumannya?" tanya Al serius.

"Iya iya Pak, saya kerjain nih," ucap Andin kesal dan langsung mengambil lebaran soal di hadapan Al.

"Isi yang bener, jangan ngawur," perintah Al dengan nada sedikit mengejek.

Andin mendelik sebal mendengar itu, "Ishhh Bapak, berisik ah,"

Al tersenyum tipis karena bisa membuat Andin merasa kesal.
.
.
.
.
.
Tbc

Jangan lupa vote dan komen temen-temenku semuahh😚😚

Love sekebon jagung dari aku buat kalian yang udah baca❤❤❤❤❤

MYSWEET LECTURER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang