Divorce

614 44 0
                                    

Pintu lift terbuka, Salsabila mengangkat kepalanya dan melihat sudah ada Arvan yang berdiri tak jauh darinya. Salsabila berjalan cepat untuk menghindari Arvan, namun sialnya Arvan langsung menahan pergelangan tangannya.

"Aku bisa jelasin yang."

"Gausah jelasin apa apa van aku udah tau semua kok."

"Dia cuma temen aku yang," Ucap nya sembari memegang tangan gadis itu.

"Temen kok sampe ciuman gitu?" Cicit Salsabila

"Aku salah sayang maaf."

"Aku maafin,tapi kita tetep putus," Ucap Salsabila

"Kamu ko gitu si? Kamu ga sayang aku lagi? Kita pacaran udah 2 tahun loh ga sayang?"

Salsabila tersenyum sinis "Emang kamu sayang aku?bukannya kamu pengen badan aku doang ya? kamu juga masih punya hubungan sama cewe lain kan? Kemarin kemarin juga kamu jalan sama cewe itu kan?" Air matanya terus menetes dengan deras

Arvan mematung di tempat,namun dengan cepat ia tersenyum kembali. Bukan senyum tulus melainkan senyum licik yang kini terlihat dari wajahnya.

"Jadi lo udah tau semuanya?" Ujar Arvan sembari mengusap pipi Salsabila yang sudah basah dengan air mata.

Mereka berdua tak sadar ada banyak pasang mata memperhatikan mereka, apalagi dengan Salsabila yang menangis membuat iba beberapa orang yang melewati mereka

"Harusnya lo sadar diri, kenapa juga gue mau pacaran sama anak broken home kayaklo, asal lo tau aja gue macarin cuma karna kasihan."

plakkk

"Kamu jahat Van," ucap Salsabila sembari berlari pergi meninggalkan Arvan yang kini sedang menahan amarahnya karna tamparan yang di layangkan oleh mantan kekasihnya ini, terlebih lagi ini adalah tempat umum.

Salsabila berlari dengan cepat untuk keluar dari area apartemen Arvan meski sesekali ia terjatuh karna tak melihat jalan dan juga karna heels yang di pakainya.

Saat Salsabila hampir keluar dari parkiran, ia tak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh

Brukk

"Sorry sorry gue gak sengaja," Ucap Salsabila sembari berdiri

Lelaki di depan nya ini hanya diam tak membantu Salsabila berdiri ataupun menjawab permintaan maaf Salsabila

"Sekali lagi, gue  minta maaf, duluan ya," Ucap Salsabila sembari berdiri dan berjalan menjauh.

Sepeninggalan Salsabila pria itu masih terdiam disana, ia ingat betul siapa perempuan yang menabraknya tadi

Perempuan yang pertama kali ia temui saat sahabatnya tak sengaja membuatnya terjatuh, perempuan yang menatapnya saat ia berada di base camp gunung putri.

Yang ada di pikiran nya saat ini adalah mengapa ia bisa ada disini?mengapa ia terlihat begitu kacau?

Cukup lama ia memikirkan kejadian tadi, hingga sahabatnya datang dan menepuk pundaknya

"Kesambet tau rasa lo."

Rayyan mendenggus mendengar ucapan Alex "Ngapain lo bengong?"

"Tadi kayaknya gue ketemu sama cewe yang pernah tabrakan sama David"

"Cewe yang pake dress putih?"

Rayyan mengangguk "Kok lo tau?"

"Satu lift sama dia tadi pas gue sama yang lain kesini."

---

Salsabila menuruni taxi yang ia tumpangi, ia berjalan gontai memasuki rumahnya.

Baru saja menutup pintu ia sudah mendengar suara keributan dan suara tangisan anak dari atas sana,

Prangg

"BERANI BERANINYA KAMU MINTA PISAH SAMA SAYA?!"

"AKU CAPEK MAS! KAMU TIDAK PERNAH MEMBERI NAFKAH! KAMU HANYA MABUK MABUKKAN DAN MAIN PEREMPUAN"

Salsabila mempercepat langkahnya menuju lantai dua karena mendengar suara ibu dan ayahnya tengah bertengkar hebat.

"Ayah kenapa lagi sih bisa ngga jangan marah marah terus," Ucap Salsabila

"DARI MANA KAMU MALAM MALAM BEGINI BARU PULANG HAH?! HABIS JUAL DIRI?!"

Salsabila sedikit terkejut mendengar ucapan ayahnya

"Abis ngerayain ulang tahun temen Salsa yah."

"HALAH! SAMA AJA KAMU ITU SAMA KAYA IBU KAMU! SAMA SAMA SUKA BOHONG!" Bentak ayahnya

Salsabila menutup matanya emosinya sudah sangat sulit untuk ia tahan ketika mendengar ucapan sang ayah. 

"BUKANNYA AYAH YANG SUKA BOHONG? AYAH SELALU BILANG CARI KERJA PADAHAL AYAH SAMA PEREMPUAN LAINKAN?! JANGAN KIRA AKU GATAU YAH" Salsabila menaikan nada bicaranya untuk pertama kalinya

Liona menangis semakin keras mendengar ucapan anaknya, darimana anaknya tahu soal ini?

Plakk

"ANAK KURANG AJAR! GAPUNYA SOPAN SANTUN! BERANI NYA KAMU MEMBENTAK ORANG TUA!"

"CUKUP MAS! JANGAN SAKITI SALSABILA LAGI! SEKARANG MAS PERGI DARI SINI! KITA BERTEMU DI PERSIDANGAN!"

"ARGHH SIALAN! AWAS KALIAN!" Bentak Salsabila sebelum berlalu pergi

Salsabila berjongkok sembari memegang pipinya, memang ini bukan pertama kalinya Salsabila mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya akan tetapi saat ini ia sedang mencerna semua perkataan yang ibunya ucapkan tadi.

Ibu Salsabila menghampiri salsabila dan memeluk putri sulungnya,

"Bu, maafin kakak karna kakak udah gasopan bicara sama ayah," Ucap Salsabila

Liona menggeleng "Gapapa kak, kakak ga salah."

"Ibu bakal pisah sama ayah?" Tanya Salsabila

"Maafkan ibu ya kak, ibu sudah lelah ibu menyerah kak," Ucap Liona dengan lirih

"Kakak keberatan?" Tanya Liona

Salsabila menggelengkan kepalanya "Kakak tau ibu udah capek, kakak dukung keputusan ibu."

Salsabila bangkit berdiri sembari mengajak ibunya berdiri dan mengajaknya nya ke kamar

"Ibu istirahat ya, biar kakak beresin ini," Ucap Salsabila

Liona tersenyum "Makasi ya kak, makasi udah selalu membantu ibu."

"Ibu istirahat ya," Ujar Salsabila sebelum ia menutup pintu kamar ibunya, ia tak ingin melihat wajah ibunya yang sembab akibat menangis. Ia tak akan kuat

Ia terdiam sebentar untuk menormalkan tubuhnya kejadian hari ini benar benar membuatnya hancur

"Keyra," Guman Salsabila ia bergegas turun kebawah namun ia tak terlalu memperhatikan lantai yang ia injak sehingga ia menginjak salah satu serpihan kaca itu

"Awss" Ringgis Salsabila

Salsabila berjongkok dan melihat serpihan kaca yang lumayan besar tertancap di telapak kakinya

"Ini kalo di cabut sakit nih,tapi kalo ga dicabut makin sakit."

Salsabila menghela nafas, ia memegang serpihan kaca itu dan perlahan menariknya

"Awww" pekiknya. Darah segar mengalir deras dari kakinya ia tak menghiraukan itu ia berjalan kamar adiknya

Clekkk

Pintu kamar terbuka dan terlihat seorang anak kecil tengah tertidur dengan setengah menangis, salsabila duduk di tepian ranjang, ia yakin adiknya ini mengetahui pertengkaran ibu dan ayahnya tadi sehigga ia menangis.

Salsabila mengelus rambut adiknya ini pelan. Air matanya menetes

"Maafin kakak ya dek, kakak janji bakal jagain kamu terus," Ucap Salsabila lalu mengecup kening adiknya yang tengah tertidur pulas.

---
senin,4 oktober 2021

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang