Kini ketiganya tengah berada di restoran sushi yang ada di salah satu mall terkenal di Kota Bandung, karena permintaan Rifan yang terus menerus mengeluh lapar selama di perjalanan menuju mall.
Salsabila memainkan ponselnya sembari menunggu pesanannya sampai, sama seperti Rifan yang kini sudah bermain game online di ponselnya, sementara Risa tengah meng-scroll tiktok. Salsabila membuka aplikasi instagram dan melihat ada beberapa yang mem-follow dirinya, dari username yang ia baca sudah bisa di tebak bahwa itu teman teman barunya. Membuatnya mengingat sesuatu.
"Gue mau nanya deh, jaket yang gue pinjem siapa yang balikin?" Tanya Salsabila sembari menyimpan ponselnya di meja.
"Oh, gue yang balikin waktu itu," Jawab Risa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel
"Syukurlah," Guman Salsabila pelan, namun masih bisa di dengar oleh kedua orang di depannya ini.
Rifan yang mendengar itu langsung memperhatikan Salsabila "Kayaknya Rayyan suka sama lo Sa."
Salsabila melotot kaget mendengar ucapan Rifan "Mana mungkin bisa suka, kita aja baru ketemu beberapa kali."
"Gue juga yakin kalau cowo itu suka deh sama lo," Timpal Risa
Salsabila kembali mengingat ngingat setiap pertemuannya dengan Rayyan "Buktinya kalau dia suka sama gue apa ya? Ga mungkin bangetlah."
Rifan menghela nafas panjang "Lo inget gak, siapa yang nyimpen minuman di tas waktu lo ospek?"
"Kalau bukan lo ya Risa" Jawab Salsabila dengan percaya dirinya.
Rifan menggelengkan kepalanya "Bukan gue, tapi Rayyan gue liat sendiri dia yang masukin minuman itu ke tas lo"
"Kok bisa?"
"Jadi waktu itu Rifan nemenin gue dulu ke toilet sebelum beli minuman, pas kita sampe deket penyimpanan tas maba, gue liat sendiri kok dia masukin minum ke tas lo" Jelas Risa panjang lebar
"Terus kalian tanya gak kenapa dia ngasi minum ke gue?" Tanya Salsabila,
Keduanya menggeleng "Gak keburu dia keburu pergi,"
Salsabila menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, ia masih tak percaya dengan ucapan kedua sahabatnya ini.
"Tapi kalau lo jadian sama dia gue setuju sih, Keliatannya juga cowok baik," Celetuk Risa tiba tiba yang langsung di anggukki oleh Rifan.
Salsabila mendengus "Terserah! Gue toilet bentar."
"Yee dikasi tau juga!"
Salsabila memasuki toilet yang di sediakan di restoran tersebut, setelah keluar dari toilet ia menuju wastafel untuk mencuci tangannya sembari berkaca, Ia melihat penampilannya sekarang yang memakai baju tanpa lengan dan di padukan dengan celana jeans panjang, Salsabila terdiam sebentar ia yakin akan merasa kedinginan nantinya maka dari itu ia berniat membawa jaket tadinya, namun saat di mobil ia baru tersadar jika ia tak membawanya.
Setelah selesai mencuci tangan Salsabila berniat untuk kembali ke mejanya, namun baru saja membalikan badan ia terlonjak kaget melihat seorang pria yang kini menatapnya tajam. Salsabila ter-intimidasi oleh tatapan itu membuatnya otomatis menunduk.
Pria itu memajukan langkahnya dan langsung memeluk pinggang gadis yang ada di depannya ini. Salsabila diam tak bergerak kini jantungnya berdegup begitu cepat.
"Gak bawa jaket lagi?" Tanya pria itu, Salsabila masih diam tak menjawab.
"Kok gak jawab?" Tanyanya lagi tepat di belakang telinga Salsabila, Salsabila pun tersadar dan langsung menjauhkan dirinya dari pria itu.
"Lo apaan si main peluk peluk aja gasopan tau gak!" Kesal Salsabila pada pria yang ada di depannya ini.
Pria itu terkekeh sembari membuka jaketnya "Lo juga gak nolak kan?" Jawabnya dengan nada menggoda.
Salsabila memalingkan wajahnya, ia yakin wajahnya kini sudah memerah seperti kepiting rebus. Sementara Pria di depannya ini tersenyum geli melihat tingkah menggemaskan Salsabila.
"Nih pake jaket gue, ntar lo masuk angin," Ujar pria itu sembari memberikan jaketnya pada Salsabila, namun yang di ajak bicara tak menjawab ia hanya mengambil jaket yang ada di tangan pria itu. Dan langsung memakainya.
"Makasi."
Pria itu tersenyum dan mengusap pelan kepala gadis yang ada di depannya ini "Good girl."
Salsabila tersenyum kaku ia taktau harus berbuat seperti apa untuk membalas perlakuan pria di depannya ini, ia masih sibuk menormalkan detak jantungnya yang menggila karena perlakuan pria itu.
"Rayy- Loh ini siapa nak?" Tanya seorang wanita paruh baya yang kini sudah berdiri di antara mereka.
Gotcha! Makasih bunda udah dateng di saat yang tepat. Batin pria itu
Pria itu tersenyum senang melihat kedatangan wanita paruh baya itu "Ini pacar Rayyan bun namanya Salsabila," Jawabnya sembari merangkul gadis itu, Salsabila yang mendengar jawaban Rayyan pun melotot kaget,
Wanita paruh baya itu terkekeh "Wah pacar kamu cantik Ray, Kenalin ini bunda Sarah bundanya Rayyan,"
Salsabila tersenyum canggung "Salsabila tante." Balasnya sembari menyalimi wanita paruh baya yang ada di depannya ini
"Salsa kesini sama siapa?" Tanya wanita itu lagi
"Aku sama temen temen kesini tan."
Senyum di wajah wanita paruh baya itu sedikit memudar mendengar jawaban dari Salsabila "Yahh, padahal kalau sendiri bisa gabung sama bunda dan ayahnya Rayyan,"
"Maaf tante, tapi mungkin lain kali bisa gabung," Jawab Salsabila. Entah keberanian darimana Salsabila dapat mengatakan hal seperti itu, namun hatinya sedikit merasa bersalah melihat ekspresi dari wanita paruh baya yang baru pertama kali ia temui ini.
"Yasudah kalau gitu bunda tinggal ke toilet dulu ya,"
Setelah Sarah pergi Salsabila buru buru menjauhkan badannya dari Rayyan dan menatap tajam pria itu.
"Lo! Ngapain ngaku ngaku pacar gue," Bentak Salsabila dengan nada sinis
Rayyan tertawa mendengar bentakkan gadis yang ada di depannya ini karena bukannya terlihat menyeramkan malah terlihat menggemaskan dimatanya.
"You're mine" Bisik Rayyan tepat di telinga Salsabila sebelum ia melenggang pergi meninggalkan Salsabila.
Salsabila bergeming. Jantung berdetak begitu hebat mendengar ucapan Rayyan barusan.
---
Sabtu,16 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Usai [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ".. berarti kalau semuanya udah selesai boleh istirahat kan?" cover by me : @febyylnr pict by pinterest #2 salsabila [15/11/2021] #1 lucu [13/10/2021] #1 teman [13/10/2021] #1 rayyan [27/10/2021] #1 pacaran [27/10/2...