Sepeninggalan Liona, Risa dan Rifan langsung mengerjakan tugas tugas kuliah mereka disana karena Salsabila tengah tertidur, keduanya larut dalam tugas yang di kerjakan, hari ini mereka akan tidur di rumah sakit untuk menggantikan Liona agar dapat fokus menjaga Keyra, mereka pun sudah menyiapkan pakaian ganti sebelum mereka ke rumah sakit.
"Kamu tau gak by tadi pas di parkiran Rayyan ngeliatin kita terus, kayaknya dia mau nyamperin kita tapi gak jadi," Ucap Rifan tiba tiba
"Ngapain mau nyamperin kita?"
"Kayaknya nyari Salsa, aku yakin kalau besok kita ketemu dia di kampus pasti langsung nanyain Salsa."
Risa tersenyum "Kayaknya emang suka sama Salsa."
"Aku sih setuju setuju aja dia baik kok."
---
Waktu berlalu begitu cepat kini pagi sudah tiba, waktunya Rifan dan Risa berangkat ke kampus, Liona pun sudah datang pagi pagi.
"Maaf ya, gara gara ibu kalian jadi tidur disini." Ucap Liona kepada sepasang kekasih yang sudah siap untuk berangkat ke kampus.
Risa tersenyum "Gapapa ibu lagian masa ibu mau ninggalin Keyra sendiri, kita seneng kok bisa bantuin ibu."
"Makasi ya sekali lagi, ibu gatau harus berterima kasih dengan cara apa."
"Sama-sama ibu, kita pamit ngampus dulu ya bu pulangnya kita kesini lagi."
"Hati-hati ya belajar yang benar."
Rifan dan Risa menyalimi Liona sebelum mereka keluar dari ruangan Salsabila yang masih tertidur karena pengaruh obat. Keduanya pergi ke kampus menggunakan mobil seperti biasanya. Kali ini memang mereka berangkat lebih cepat dari biasanya.
Pagi ini jalanan memang terbilang sepi karena sudah jam 8 pagi jam orang pergi bekerja pun sudah berkurang, setidaknya mereka mempunyai waktu kurang lebih satu jam sebelum kelas mereka dimulai.
"Mau makan apa by?" Tanya Rifan
"Bubur, atau apa aja yang ada di kantin," Jawab Risa
"Yaudah yuk langsung ke kantin aja,"
Mereka berjalan cepat menuju kantin, naamun tak melihat Rayyan dan teman temannya baru saja turun dari mobilnya. Rifan yang menyadari bahwa Rayyan juga mengetahui keberadaannya dengan kekasihnya namun tak ia perdulikan yang terpenting adalah cacing cacing di perutnya cepat di beri makanan.
Sampai di kantin Rifan langsung memesan makanannya, Sementara Risa menunggu kekasihnya di meja pojok kantin atas permintaan Rifan karena ada beberapa mahasiswa yang melirik Risa saat ini, pasalnya hanya Risa dan Salsabila lah wanita yang dekat dengan Rifan meskipun banyak teman seangkatan Rifan yang mendekati pria itu tapi tak ada satupun yang di responnya.
Oleh karena itu ketika Rifan bersama Salsabila dan Risa banyak pasang mata yang memperhatikannya, belum lagi ketiganya terlihat cocok terlebih lagi Rifan dan Salsabila yang terlihat seperti adik kakak. Tentang status Risa sebagai kekasih Rifan pun menyebar cepat namun itu semua tak merubah kehidupan ketiganya, hanya saja banyak yang mengetahui bahwa kedua gadis ini adalah orang terdekat Rifan.
Rifan dan Risa langsung melahap makanan mereka dalam diam, keduanya sangat lapar karena semenjak kemarin malam mereka belum makan, setelah mengerjakan tugas hingga larut malam keduanya memilih untuk langsung tidur.
Ketika keduanya tengah menikmati makanan mereka, meja keduanya di datangi empat pria yang mereka lihat di parkiran tadi. Rayyan dan kawan kawan.
"Ada apa?" Tanya Rifan to the point
Rayyan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Salsabila gak masuk kenapa?"
Rifan dan Risa terdiam sebentar mendengar pertanyaan tersebut, mereka sadar kalau cepat atau lambat Rayyan pasti akan menanyakan keberadaan Salsabila.
"Sakit."
Rasa khawatir Rayyan semakin besar ketika mendengar jawaban Rifan, kemarin keadaan Salsabila sudah membaik pada saat ia di jemput ibunya, seharusnya hari ini Salsabila sudah masuk kuliah.
"Sakit apa emang?" Tanya David menggantikan Rayyan, karena pria itu masih mematung mendengar jawaban tadi.
"Lo pada nanya gini ada apa? Salsa lagi dirawat dia gaakan masuk beberapa hari kedepan." Jelas Risa
"Rumah sakit mana?"
"Lo mau apa?" Tanya Rifan menyelidik
"Gue mau jenguk," Dengan spontan Rayyan menjawab pertanyaan yang di layangkan padanya. Khawatir bukan main ketika mendengar gadis pujaan hatinya kini tengah di rawat.
"Gak bisa! Ayo by kita pergi." Tegas Rifan sembari bangkit dari duduknya, Bagaimanapun ia harus meminta izin ibu Salsabila dahulu jika mereka ingin menjenguk sahabatnya itu, belum lagi kondisi Salsabila yang sedang parah.
"Maksud lo apa? Kenapa gue gaboleh jenguk Salsa?" Rayyan kesal ketika mendengar jawaban Rifan tadi.
Pertanyaan Rayyan membuat Rifan menghentikan langkahnya "Lo bisa temuin Salsa nanti,"
"Gak bisa, gue pengen jenguk dia."
"Kenapa lo pengen banget jenguk Salsa?"
"Gue khawatir sama dia Fan gue mohon izinin gue jenguk dia.." Pinta Rayyan dengan nada memohon, Rifan menerka nerka apa benar pria ini bersungguh-sungguh dengan sahabatnya ini.
"Siapa yang sakit?" Tanya seorang pria yan baru saja datang menghampiri mereka
Rifan dan Risa menatap sinis pria itu "Bukan urusan lo."
"Kalau Salsa yang sakit itu bakal jadi urusan gue,"
Rifan menatap marah pria itu, "Lo cuman mantan Salsa!, mending lo pergi."
"Lo temuin gue balik ngampus nanti," Ucap Rifan pada Rayyan dan menunjuk pria yang baru saja datang itu "Dan lo Van jangan deket deket Salsabila lagi!" Tegas Rifan sebelum pergi bersama Risa yang sendari tadi diam.
Sepeninggalan Rifan dan Risa tadi, Arvan pria yang baru saja datang itu masih termenung dengan ucapan Rifan tadi, ia sadar betul kesalahan yang di perbuatnya buakn kesalahan yang kecil, Ia tersadar dan berjalan meninggalkan empat pria yang tengah menatapnya.
"Tunggu!" Cegah Rayyan
Arvan menghentikan langkahnya dan memperhatikan pria yang kini tengah mendekatinya dengan tatapan dinginnya "Mau apa lo?" Tanya Arvan pada pria itu
"Jauhin Salsa."
"Siapa lo?"
"Gue?" Tanya Rayyan sembari menunjuk dirinya sendiri "Pacar Salsa."
Arvan tersenyum mengejek "Pacar? Yakin lo? Akses buat ketemu Salsa aja lo susah, asal lo tau dulu kalau dia sakit selalu gue yang nemenin dia, dia bakal manja banget ke pacarnya kalau sakit," Arvan menunjuk Rayyan " Tapi lo Salsa sakit aja masih bisa kuliah."
Rayyan mengepalkan tangannya menahan emosinya. Tatapan dinginnya semakin membuat suasana mencekam, bahkan ketiga sahabat Rayyan sudah was was takut dengan siatuasi seperti ini, bagaimana Ucapan pria di depannya ini memang benar, namun bagaimanapun secepatnya Salsabila akan menjadi miliknya.
"Udah kan? Gue pergi." Ucap Arvan sebelum berjalan pergi meninggalkan Rayyan yang masih menahan amarahnya.
---
Sabtu, 23 Oktober 2021
siang ini mau update lg kalau aku gak lupa wkwk
@febyylnr on insta
KAMU SEDANG MEMBACA
Usai [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ".. berarti kalau semuanya udah selesai boleh istirahat kan?" cover by me : @febyylnr pict by pinterest #2 salsabila [15/11/2021] #1 lucu [13/10/2021] #1 teman [13/10/2021] #1 rayyan [27/10/2021] #1 pacaran [27/10/2...