Cafe

564 37 0
                                    

Hari demi hari berlalu dengan cepat, semuanya telah berubah tak ada lagi pertengkaran, tak ada lagi tangisan yang Salsabila dengar. Suasana rumah Salsabila menjadi hangat ibunya sering dirumah karna resign dari pabrik dan memilih untuk fokus mengurus restoran peninggalan mendiang nenek Salsabila.

Memang suasana rumah menjadi hangat namun tidak begitu dengan sikap Salsabila yang berubah menjadi gadis yang dingin dan irit bicara kepada orang lain. Memang kepada keluarga dan sahabat sahabat terdekatnya Salsabila tak berubah.

Salsabila yang sekarang tidak seperti Salsabila yang dulu. Salsabila sangat jarang tersenyum kepada prang lain,ia juga menjadi lebih banyak diam dan menjaga jarak dengan orang lain, terutama pria. Kejadian beberapa bulan yang lalu membuatnya trauma.

Sampai saat ini jika Salsabila mengerjakan pekerjaan yang berat atau pun kecapek-an ia akan mimisan ataupun pusing secara tiba tiba. Oleh karena itu ia tak di izinkan memasuki universitas yang jauh dari rumahnya meskipun nilai akhir nya memumpuni untuk masuk universitas negeri.

Disinilah salsabila sekarang. Universitas Dirgantara ia akan mengambil program studi manajemen sama seperti Risa di universitas yang sama, Salsabila akan otomatis menjadi adik tingkat dari Rifan yang satu tahun lebih tua darinya.

Sementara kedua sahabatnya yang lain Hanna dan April mereka berdua melanjutkan kuliah di Bogor dan Jakarta. Sedih memang berpisah dengan sahabat sahabatnya itu, tapi mau bagaimana lagi.

Salsabila menghabiskan rotinya dengan cepat, karena saat ini jam 06.17 sementara ospek akan dimulai pukul 06.45 ia masih punya sekitar 20 menit an untuk sampai sana, Salsabila bangkit dari meja makannya lalu berpamitan kepada ibunya

"Bu aku berangkat!Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,jangan lupa kalau pusing obatnya diminum!" Jawab Liona dari arah dapur

Salsabila memasuki mobil pribadinya, ia memang baru di izinkan membawa mobil beberapa bulan yang lalu.

Jalanan tak begitu ramai pagi ini sehingga ia tiba di kampus tepat waktu, ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus calon mahasiswa. Ia turun dari mobil dan mengedarkan pandangannya ke berbagai arah ia sedang mencari mobil Risa namun belum ia temukan.

Hingga beberapa menit kemudian sebuah mobil berwarna hitam parkir tepat di sebelah mobilnya dan seseorang yang ia kenal keluar dari mobil itu.

"Woii Sal!" Seru Risa dari belakang salsabila karna ia berada di belakangnya

Salsabila menoleh dan tersenyum. Ia menghampiri sahabatnya untuk pergi kelapangan bersama. Saat sampai di lapangan mereka duduk di dekat pohon seperti calon mahasiswa lainnya, untuk menunggu intruksi berbaris.

"Pacar lo mana?belom liat gue katanya panitia," Tanya Salsabila ketika mereka baru saja duduk

"Dia nyiapin di belakang, jadi ntar munculnya pas udah mau mulai upacara penutupan."

Salsabila pun ber 'oh' ria

Hari ini adalah hari dimana mereka akan melaksanakan upacara penutupan ospek. Jadi mereka hanya akan melaksanakan upacara sebentar, lalu akan pulang dan akan kembali di sore hari untuk acara penutupan yang akan di isi dengan penampilan penampilan dari kakak tingkat maupun calon maba yang terpilih.

Setelah upacara selesai Salsabila menunggu Risa di parkiran sambil memainkan hp nya di depan pintu mobil, hingga ia mendengar suara orang yang bercanda di sekitarnya. Ia mengangkat kepalanya dan pandangannnya langsung terkunci dengan sorot mata tajam yang beberapa bulan lalu pernah temui

Cowok itu lagi. Batin Salsabila

Salsabila seperti terhipnotis dengan tatapan itu namun tak lama pria itu memalingkan wajahnya secara otomatis Salsabila menundukkan padangannya.

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang