In Hospital with you.

358 24 0
                                    

Rayyan merasa pelukan di pinggangnya mulai terlepas, Rayyan melihat sekilas Salsabila yang kini memejamkan matanya, Rayyan sedikit terkejut melihat Salsabila dapat tidur dengan posisi duduk.

"Salsa tidur ya?" tanya Risa

Rayyan mengangguk.

"Jangan di lepas dulu, tunggu sampe dia pules," balas Risa lagi

Rayyan mengelus rambut Salsabila dengan lembut, gadisnya ini gemas sekali. Mungkin ia tertidur karena masih dalam pengaruh obat. Rayyan merasa gadis di pelukannya ini sudah tertidur pulas.

Rayyan merenggangkan pelukannya untuk menidurkan Salsabila di kasurnya, namun siapa sangka gadis itu malah kembali mengeratkan pelukannya dan menggesekkan hidungnya pada dada bidang Rayyan beberapa kali yang di akhiri dengan menyembunyikan wajahnya, Rayyan sedikit kebingungan dengan sikap Salsabila.

"Salsa gesek gesekkin idungnya ya?" tebak Rifan

"Iya, kok gitu gatel idungnya?"

Rifan terkekeh "Bukan, itu kebiasaan dia makanya dia kalau tidur harus meluk sesuatu, bentar lagi juga nyenyak ko, sabar ya bro."

"Santai."

Rayyan terus memeluk Salsabila meskipun ia mulai merasakan pegal, Tapi ia tak ingin gadisnya ini terbangun dari tidurnya, hampir satu jam lamanya dirinya memeluk Salsabila kini sudah saatnya untuk membenarkan letak tidur gadis itu, ia harus mengembalikan gadisnya untuk tidur dengan nyaman di atas tempat tidur.

Rayyan perlahan melepaskan pelukannya pada gadis itu dan menidurkannya di atas kasur setelah itu ia langsung menyelimutinya agar tidak kedinginan. Rayyan duduk di bangku yang biasa ia tempati ia menyandarkan punggungnya. Matanya sudah mulai berat sekarang. Ia melirik ke arah sofa dan melihat Risa yang kini sudah tertidur meringkuk di sofa dan Rifan yang tertidur dengan posisi duduk.

Rayyan mengenggam tangan gadisnya ini, di ciumnya tangan gadis itu dan menempelkan tangan itu pada pipinya. "Cepet sembuh ya cantikku." Ucap Rayyan sebelum ia melipat kedua tangannya untuk di jadikan bantal di pinggiran kasur Salsabila.

---

Rayyan terbangun dan melihat jam menunjukkan pukul 06.30 pagi, ia melihat Rifan dan Risa yang kini sedang bersiap siap untuk pergi ke kampus, ia menyandarkan punggungnya yang terasa pegal karena harus tidur dengan posisi membungkuk.

"Lo gak ngampus?" Tanya Rifan di sela sela kegiatannya memilih buku.

"Enggak, gue gaakan masuk udah izin," Jawab Rayyan dengan santai

"Kalau ibu tau pasti marah sama lo," Timpal Risa

"Lo balik ga Ray?"

Rayyan menggeleng "Gak, gue jagain Salsa disini."

"Kalo gitu gue sama Risa pergi sekarang, mau sarapan dulu nitip Salsa ya," Pesan Rifan

"Jangan macem macem!" Sambung Risa yang di balas dengussan oleh Rayyan.

Setelah sepasang kekasih itu pergi, Rayyan mengelus kembali rambut gadisnya ini tanpa di sangka Salsabila terbangun dari tidurnya, dan langsung melihat kearah Rayyan sambil tersenyum.

"Pagi," Ucap Rayyan

"Pagi," Jawab Salsabila dengan suara khas orang bangun tidur. Salsabila bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar di sandaran kasur.

"Rifan Risa kemana?" Tanya Salsabila karena ia tak menemukan keberadaan kedua sahabatnya.

"Kuliah, baru aja berangkat."

"Kamu gak berangkat?"

Rayyan menggeleng "Nggak, aku jagain kamu disini."

"Kok gitu?"

"Kenapa?"

"Kamu kuliah sana!"

"Gak, aku jagain kamu disini."

Cklekk

"Loh nak Rayyan belum berangkat kuliah? Tanya Liona yang baru saja masuk dengan menenteng beberapa paper bag di tangannya

Rayyan menggeleng sembari menghampiri Liona untuk mencium tangannya "Saya udah izin bu gaakan masuk hari ini."

"Loh kok izin segala, memang gak di marahin orang tuanya?"

Rayyan lagi lagi menggeleng "Nggak ko bu, aku udah izin ke bunda buat jagain Salsa hari ini."

Liona tersenyum lega "Terimakasih ya, tapi lain kali jangan sampe gak masuk kuliah Cuma buat jagain Salsa disini ada ibu yang jaga."

"Iya bu."

Liona tersenyum dan menghampiri putri sulungnya, "Kakak udah mendingan?"

Salsabila mengangguk "Udah bu."

"Kakak makan buah buahhan ya pagi ini? Nanti jam 10 baru makan buburnya."

"Boleh bu, Salsa gimana ibu aja."

"Tunggu ibu siapin dulu,"

Liona mengeluarkan beberapa kotak makanan yang sudah di isi buah buahhan, ia sudah tau jika Rayyan akan menginap di rumah sakit karena Rifan memberi tahunya saat ia mampir untuk mengambil masakannya kemarin.

"Nak Rayyan makan dulu ya buahnya," Tutur Liona.

"Makasi bu," Balas Rayyan ketika menerima kotak makanan berwarna biru itu.

Setelah memberikan kotak makan pada Rayyan, ia kembali menghampiri Salsabila "Nih kak, mau makan sendiri atau mau di suapin?"

"Mau makan sendiri bu, ibu bawa hp aku gak?"

Liona menggeleng "Hp kamu masih dirumah."

"Yahh, aku pake hp siapa dong?"

"Nih," Ujar Rayyan yang kini sudah menyodorkan ponselnya pada Salsabila.

"Gapapa nih? Ntar kalo kuotanya abis gimana?" Tanya Salsabila sembari mengambil ponsel itu.

"Gapapa," Jawab Rayyan sembari kembali duduk di sofa karena Liona duduk di bangku yang biasa ia tempati.

"Nanti ibu ganti kuotanya ya nak,"

"Nggausah bu gapapa kok,"

"Ray ini di kunci gak?" Tanya Salsabila

"Enggak, buka aja,"

Liona yang melihat kedekatan anaknya dengan Rayyan tersenyum hangat, putrinya ini sudah mulai kembali seperti dulu. Tetapi kenapa disaat Salsabila sudah mulai kembali seperti dulu ia malah terkena penyakit yang mematikan.

Liona terdiam sebentar, besok adalah waktunya kemoterapi pertama Salsabila, itu artinya hari ini ia harus memberitahukan tentang penyakit yang di derita putrinya.

"Nak Rayyan gak pulang kerumah?" Tanya Liona

"Nanti pulangnya malem paling bu,"

Liona mengangguk mendengar jawab Rayyan, ia berniat menitipkan Salsanila padanya karena akan kembali ke restoran yang sudah beberapa hari tidak ia kunjungi.

"Kak ibu ke resto dulu ya? Nanti malem ibu kesini lagi gapapa?"

Salsabila hanya mengangguk karena mulutnya sibuk mengunyah. Liona bangkit dari duduknya dan menghampiri Rayyan "Ibu titip Salsa ya?"

Rayyan mengangguk "Iyabu, hati hati di jalan."

---

Rabu,27 Oktober 2021

@febyylnr on insta

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang