Perjuangan

330 24 2
                                    

Tiga hari sudah Salsabila tertidur, selama itu pula Rifan dan Risa tidak meninggalkan rumah sakit, bahkan keduanya izin tidak masuk kampus karena saat ini keduanya merawat dua orang.

Liona benar benar terpuruk ketika mendengar Salsabila koma, ia bahkan jatuh sakit karena asam lambungnya naik sebab tidak menjaga pola makannya dan stress.

Rifan melarang keras ketiga sahabat Rayyan untuk megunjungi Salsabila kerumah sakit, takut jika secara tiba tiba Rayyan mengikutinya secara diam diam.

Keyra juga mau tidak mau harus pulang dan pergi sekolah dari rumah sakit karena Risa memintanya agar tetap dirumah sakit dibandingkan tinggal dirumahnya sendirian.

Malam tiba, Rifan membenarkan posisi tidur Risa agar lebih baik, Ia juga menaikkan selimut yang di pakai Keyra agar tidak kedinginan, Pria itu menatap nanar keempat perempuan yang sedang memejamkan matanya itu.

Rifan menghampiri Salsabila, "Asa kapan bangun? abang kangen.." bisiknya tepat di telinga Salsabila.

Rifan kembali duduk di sofa, ia menghela nafas panjang ketika melihat pesan yang di kirimkan oleh ketiga sahabat Rayyan

Daffa

Bang gue mohon.
Bunda Rayyan sampe nangis nangis karna anaknya gak  mau makan, bahkan harus di infus.
Ayahnya udah pasrah ngadepinnya bang, di pukulin juga Rayyan tetep gamau makan

David

Bang Rifan please, itu Rayyan kasian gak mau makan badannya udah kaya tengkorak bang.
Abang boleh deh bikin muka Rayyan kayak terong asalkan dia dizinin ketemu Salsabila.
Kasian dia bang kayak kurang belaian gitu.
Tapi mirip mayat hidup juga bang,

Rifan sedikit tersenyum membaca pesan dari David, memang David ini masih bisa bercanda di saat serius sekalipun.

Alex

Bang,
Temen gue emang salah bang, tapi liat dia nangis nangis, ngigo manggil Salsa bikin gue gak tega bang..
Udah berapa hari dia gak mau makan bang, kerjaannya nangis tidur nangis tidur bang.

Rifan mengalah, ia menelpon Daffa untuk memberikan keputusannya. "Halo," ucapnya ketika panggilannya sudah tersambung.

"..."

"Lagi dimana lo Daf,"

"..."

"Ngejauh dari situ gue mau ngomong,"

"..."

"Gue bakal izinin Rayyan ketemu Salsa, tapi nanti setelah ibu Salsabila sembuh. Sekarang ibu Salsabila lagi di rawat juga."

"...."

"Jangan kasi tau dulu Rayyan, gue mau liat dulu perjuangan dia segigih apa."

"..."

"Gue tutup,"

---

Daffa menyandarkan tubuhkan di kursi meja belajar Rayyan setelah mengirim pesan pada Rifan, malam ini ketiga sahabat Rayyan menginap di kamar Rayyan untuk menjaganya.

Daffa menatap tajam pria yang sendari tadi hanya memandangi ponselnya, nasi yang tadinya hangat sudah menjadi dingin. Keras kepala sekali Rayyan pikir Daffa.

"Sampe kapan lo mogok makan gini?" tanya Daffa

"Sampe ketemu Salsa, gue mau ketemu dia." jawab Rayyan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Lo udah gila Ray," hardik Alex

Rayyan diam, ia sama sekali tidak ada tenaga untuk membalas hinaan sahabatnya itu, pikirannya hanya tentang Salsabila.

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang