Amarah

387 21 0
                                    

Alex dan David sedang sibuk bermain playstation, sementara Daffa sedang bermain game online di ponselnya.

"Tadi si Rayyan sombong bener liat kita langsung ngelengos gitu aja," celetuk David

"Dendam kali sama kita,"

"Padahal kan salah paham ye, dia nya aja belum tau apa apa langsung nyimpulin sendiri."

"Yang namanya liat orang yang di sayang bareng cowo lain, apalagi Salsa ga ngabarin Rayyan sebelumnya. Pasti dia langsung nyimpulin sendiri apa yang dia liat," balas Daffa tanpa mengalihkan padangannya

"Ck ganggu aja siapa si," decak Daffa ketika gamenya mendadak lag, namun ketika melihat siapa yang meneleponnya ia langsung mengangkatnya tanpa berfikir panjang.

"....."

"Dirumah bang, ada apa?"

"....."

"Gue sama yang lain ikut bang, rumah gue deket sama Rayyan, nanti gue kirim lewat chat bang."

"...."

Daffa menyimpan ponselnya kedalam kantung celananya, "Buruan matiin kita kerumah Rayyan sekarang." titah Daffa pada kedua sahabatnya.

"Ngapain? males ah gue ntar berantem lagi," tutur Alex yang langsung di anggukki David

"Kata bang Rifan Salsa kerumah Rayyan sendirian," balas Daffa

Alex dan David yang mendengar ucapan Daffa langsung bangkit berdiri, "Gas!" ucap David yang kini sudah berjalan mendahului Daffa

"Matiin dulu psnya woi!" Daffa berteriak pada kedua sahabatnya yang sudah berjalan keluar rumah.

"Ada bi Inah ini! ntar lah sama bibi! buruan Daf!"

Daffa terdiam sebentar "Lah iya juga ya." Daffa berlari untuk menyusul kedua sahabatnya itu, Mereka langsung menuju rumah Rayyan menggunakan mobil Daffa.

Tak sampai lima menit keduanya sudah tiba di rumah Rayyan karena memang rumah Daffa dan Rayyan masih satu komplek, namun tidak ada tanda tanda keberadaan Salsabila.

Daffa membuka pintu rumah Rayyan dengan kasar, "RAYY!"

Ketiganya sama sama tidak sabar, mereka langsung naik ke lantai dua rumah itu dan membuka pintu kamar Rayyan dengan kasar.

Mereka melihat Rayyan yang sedang bersandar di kasur sambil bermain game, "Mana Salsa?" tanya Daffa

"Mana gue tau,"

"Lo pacarnya Ray, masa lo gatau Salsa kemana katanya tadi kesini." ujar Alex

Rayyan terkekeh "Gue pacarnya? Daffa kali bukan gue,"

Daffa berdecak "Lo salah sangka sama gue, gue cuma nolong dia udah itu aja."

Rayyan berdiri dan menatap sinis Daffa "Terus gue harus percaya gitu? sayangnya gue gak percaya. Mending kalian pergi karna Salsa gaada disini,"

Daffa memejamkan matanya "Sekali lagi gue tanya, Salsa dimana Ray?"

"Gatau, udah gue putussin langsung pergi kali dia,"

Mata ketiganya membulat "Lo gila Ray!" hardik Alex yang sendari tadi diam di belakang Daffa bersama David

"Kita pergi aja," Ajak Daffa sembari membalikkan badannya. namun baru sampai pintu Rayyan kembali mengucapkan sesuatu membuat ketiganya naik pitam terutama David.

"Bilangin sorry dari gue karna udah nampar dia tadi,"

David berlari menerjang Rayyan, tangannya mengepal memukul rahang Rayyan dengan kuat "BANGSAT!"

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang