Ulang tahun Rayyan

312 27 0
                                    

Malam ini Salsabila kembali kritis, Rifan dan Risa panik bukan main. Keduanya duduk dengan cemas di depan ICU menunggu kedatangan Liona.

Dibandingkan Rifan, kini Risa lebih panik dari biasanya perasaanya tidak tenang. Entah apa yang akan terjadi yang jelas ia yakin itu adalah sesuatu yang buruk.

"Kamu tenang by," ucap Rifan sembari mengelus tangan kekasihnya yang sendari tadi meremat jaket yang di pakainya.

"Aku takut, perasaan aku ga enak," lirih Risa

Risa bukan cuek ataupun tidak peduli, tapi jika ia menunjukkan kekhawatirannya siapa yang akan menenangkan Rifan, bagaimanapun juga Rifan lah yang paling khawatir tentang kesehatan Salsabila. Tapi kali ini Risa tidak bisa menahan kekhawatirannya.

Pintu terbuka menampakkan Alvin yang baru saja keluar "Salsa sudah melewati masa kritisnya,tapi mulai sekarang Salsa di rawatnya di ICU,"

Rifan dan Risa mengangguk mengerti "Terimakasi om,"

"Sama sama, Kalau mau jenguk satu satu ya," Jawab Alvin sebelum berlalu pergi.

Keduanya kembali duduk untuk menunggu Liona, Risa teringat sesuatu "By, itu kado yang di pesen Salsa udah sampe deh kayanya dirumah,"

"Kado buat Rayyan ya? emang jadi mesen?"

"Jadi, mesen nya pake hp aku."

Rifan mengangguk "Nanti pas mau ke kampus kita ambil dulu, langsung kasiin aja ke Rayyan nya."

Rifan berdiri ketika melihat Liona berlari menuju mereka, "Salsa gimana keadaanya?"

"Salsa udah gapapa bu, udah lewat masa kritisnya." jawab Risa

Liona membuang nafas lega "Syukur lah, kalian berdua pulang kerumah ibu ya? tidur disana aja biar ibu jaga Salsa disini."

Pria itu menggeleng "Rifan nemenin ibu aja disini,"

"Jangan ya, kalian udah berapa hari gak kuliah. Kalian pulang dan istirahat, sekalian ibu mau minta tolong ya anterin Keyra ke sekolah besok pagi."

"Iya bu, kita pulang ya," jawab Risa dengan cepat sebelum kekasihnya ini membantah lagi.

Bagaimanapun juga Rifan butuh istirahat dengan cukup, begitu juga dirinya. Beberapa hari tidur di sofa membuat badannya pegal pegal.

Risa menarik paksa tangan kekasihnya itu untuk pulang "Ayok pulang kamu harus istirahat,"

"Aku gak mau ninggalin Salsa by," jawab Rifan.

"Jangan maksain, Besok kita kesini lagi,"

---

Di tempat lain Rayyan baru saja meniup lilin ulang tahunnga, jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam itu artinya hari ini adalah hari kelahirannya. Sang ibunda membawakan kue ulang tahun beserta lilinnya untuk merayakan ulang tahunnya.

Bukannya tidak bahagia, akan tetapi bahagianya ini seperti ada yang kurang, kekasihnya masih terbaring koma di rumah sakit.

"Wish kamu apa bunda pengen tau dong"

"Rayyan pengen bahagiain ayah sama bunda, sama Salsa bangun dari komanya itu udah cukup buat Rayyan."

Sarah tersenyum dan mengelus rambut anak semata wayangnya itu "Bunda doain Salsa cepet bangun ya,"

Rayyan tersenyum "Kalau gitu tidur lagi, besok kuliah pulangnya baru kerumah sakit jagain Salsa ya."

---

Setelah mengantar Keyra kesekolah, Rifan dan Risa langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju kampus. Taklupa mereka juga membawa kado untuk Rayyan dari Salsabila.

"Kadonya udah kamu bawa?" tanya Rifan

Risa mengangguk "Udah,"

"Salsa mesennya pas kapan emang?"

"Pas ada Daffa sama yang lain, dia nanya nanya soal no sepatu sampe ukuran bajunya Rayyan soalnya,"

"Kira kira ngado apa by?"

"Salsa pesennya di instagram, hoodie,sepatu,jaket, sama topi."

"Banyak bener, kebiasaan royalnya dari dulu ga rubah," ucap Rifan sembari terkekeh

"Hoodie aja dia beli 3 kalau ga salah, topi 3, sepatu 2 , jaket si 2, tapi yang satu dia beliin buat semuanya,"

"Semuanya gimana?"

"Buat aku, kamu, Rayyan sama sahabat sahabatnya aku liat sendiri."

"Abis berapa duit?"

"Lima juta? kurang lebih aku liat bukti transferannya."

"Lah dia bayarnya gimana?" tanya Rifan heran, pasalnya ponsel Salsabila dipegang oleh dirinya dan untuk ke atm mana mungkin.

"Pake shopee pay, dia buka akun shopee di hp aku."

"Emang ya cewe duit nya banyak kalau buat belanja,"

Risa tertawa "Kadang aku gatau dapet duit darimana buat belanja,"

"Udah yuk turun, sekalian kasih kado nya, jaket buat yang lain udah di bawa?"

Risa mengangguk dan mengambil beberapa paper bag yang ada dari bagasi mobil.

"Buset banyak bener by, sini aku bantuin," Ujar Rifan mengambil beberapa paperbag dari tangan kekasihnya agar tidak kesusahan.

Keduanya sudah menghubungi Rayyan dan sahabatnya untuk menunggu mereka di kantin, ketika memasuki area kantin keduanya dapat melihat tatapan dari keempat pria yang duduk di pojokkan kantin itu.

"Tumben bang, belanja?" tanya David

Rifan tidak menjawab ia menyimpan empat paperbag besar di depan Rayyan, membuat pria itu kebingungan "Apa ini bang?"

"Hadiah dari Salsa, buat ulang tahun lo." jawab Rifan

Mata Rayyan seketika berbinar "Salsa udah sadar bang?"

"Belum," Rayyan semakin bingung, jika ini hadiah dari kekasihnya seharusnya ia sudah sadar dari komanya bukan?

"Terus?"

"Ini di siapin jauh jauh hari, dan ini jaket buat kalian dari Salsa semuanya dikasih buat samaan ke semeru." timpal Risa menyimpan tiga paper bag berukuran sedang di depan ketiga sahabat Rayyan.

"Serius?" tanya David

"Gila bagus woi! selera Salsa emang gak main main," seru Alex ketika melihat jaket berwarna hitam itu.

"Selera ade gue gausah di raguin lagi," timpal Rifan bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selera ade gue gausah di raguin lagi," timpal Rifan bangga

Sementara Rayyan semakin merasa bersalah, bahkan jauh jauh hari sebelum ia berulang tahun Salsabila sudah menyiapkan hadiah untuk dirinya. Rayyan melihat lihat isi paper bag itu, "Kok banyak bang isinya?"

Rifan tersenyum "Gausah kaget, Salsa emang royal orangnya."

Padahal pas di ajak main dia cuma minta permen kapas sama ice cream, tapi sekarang ngasih kado sebanyak ini. batin Rayyan

----

[Kamis, 11 November 2021]

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang