Jealous.

289 22 0
                                    

"By kenapa aku ngerasa ibu nyembunyiin sesuatu dari kita ya?" tanya Risa ketika Liona sudah meninggalkan ruang rawat Salsabila.

Rifan menggelengkan kepalanya "Aku juga gatau by,"

"Salsa gaakan ninggalin kita kan by?" tanya Risa

Rifan tersenyum meskipun hatinya sedikit terusik mendengar pertanyaan kekasihnya ini "Gaakan by, dia bakalan bareng kita terus,"

"Nanti kita pasti ke semeru kan? bareng Salsa juga kan?" tanya Risa lagi

Rifan lagi lagi hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia mengelus pelan rambut kekasihnya ini "Pasti sayang, nanti kita bareng bareng kesana ya?"

Risa membalikkan badannya untuk memeluk Rifan "Aku gamau kehilangan Salsa, dia sahabat aku satu satunya." adunya

Rifan membalas pelukkan Risa "Kita gaakan pernah kehilangan Salsa by,"

Rifan melepas pelukkannya ketika melihat Salsabila mulai membuka matanya perlahan, "Kepalanya masih pusing?" tanya Rifan

Salsabila menggeleng "Pulang,"

Risa menggeleng "Gak, lo harus di rawat dulu."

"Mau pulang, besok kuliah."

"Lo gaboleh kuliah nanti lo drop lagi,"

Salsabila menggeleng keras "Rayyan nanti curiga."

"Kenapa lo gak jujur sama Rayyan aja si? gue yakin dia pasti ngerti keadaan lo," jelas Rifan

"Gue gamau dia khawatir, Gue gamau buat dia sedih."

Ketiga orang itu tidak menyadari bahwa dari tadi ada seorang pria paruh baya yang mendengarkan percakapan mereka dari balik pintu.

Cklekk

"Om Alvin," ucap Risa ketika melihat seorang pria paruh baya memasuki ruang rawat Salsabila.

"Om periksa dulu Salsabila ya?"

Rifan dan Risa langsung menjauh dari Salsabila agar bisa di periksa, setelah di periksa dokter Alvin tidak langsung pergi meninggalkan ruangan Salsabila.

"Makasi dok,"

Pria itu tersenyum melihat Salsabila "Sama sama panggil om saja, kamu teman kuliah anak saya juga kan?"

Salsabila bingung "Anak om namanya siapa?"

"Rayyan Putra Preston."

Deg.

Salsabila kaget, selama ini ayah dari kekasihnyalah yang menanganinya.

"Iya Om," jawab Salsabila canggung

"Bukan temen om, tapi udah jadi pacar." ucap Rifan sembari terkekeh

Alvin menoleh kearah Rifan "Benarkah??" tanyanya pada Salsabila

Salsabila mengangguk malu "Iya om,"

Alvin mengelus rambut Salsabila membuat gadis itu tertegum sebentar "Kamu harus semangat ya, Ray pasti sedih kalau liat kamu sakit gini,"

Salsabila mengangguk "Jangan bilang Rayyan soal sakit saya om," pintanya membuat Alvin menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa?"

"Saya gamau Rayyan khawatir om,"

Alvin mengangguk "Om akan rahasiakan ini dari Rayyan,"

"Om saya boleh pulang hari ini juga? tanya Salsabila lagi.

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang