Kiss?

396 32 0
                                    

Salsabila mulai membuka matanya perlahan kepalanya masih sedikit pusing. Ia merasakan tangannya berat saat ia menoleh terlihat seorang pria tertidur dengan posisi duduk dengan tangannya sebagai bantal, Salsabila tersenyum tipis mengingat Pria ini lah yang menolongnya tadi. Entah dorongan dari mana tangan kirinya terulur untuk mengusap rambut pria yang tengah tertidur ini.

Salsabila menghentikan gerakan tangannya di rambut pria itu ketika merasakan pergerakan. "Udah bangun?" Tanya Salsabila dengan suara yang pelan.

Pria itu diam sejenak sebelum menarik Salsabila kedalam pelukannya. Menyalurkan rasa bahagianya, hampir dua jam Sasabila tak sadarkan diri dan itu bukan hal yang normal.

"Rayy.." Lirih Salsabila yang masih kaget karena mendapatkan pelukan secara tiba tiba, terlebih lagi posisi mereka berpelukan mereka sangat intim. Rayyan yang mendengar itu malah mengeratkan pelukannya menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Salsabila.

"Bales pelukan gue Sal please.." Pintanya 

"Please.."

Rayyan melepas sebentar pelukannya. Membantu Salsabila untuk duduk bersandar di sandaran kasurnya sebelum memeluknya lagi. Menghirup aroma tubuh gadis yang ia sukai itu.. Salsabila masih terdiam dengan tangannya yang kini melingkar di pinggang pria yang baru beberapa kali ia temui ini.

"Gue khawatir, kenapa ga bales chat hmm?" Tanya Rayyan

Salsabila diam tak menjawab pertanyaan ia masih sibuk dengan jantungnya berdegup begitu cepat, Merasa tidak ada jawaban dari Salsabila Ia merenggangkan pelukannya melihat gadis yang kini menundukkan kepalanya. Tangannya terulur mengusap pelan pipi gadis itu.

"Kenapa?"

Salsabila menggelengkan kepalanya. "Malu," Keluhnya

Rayyan tersenyum dan kembali membawa Salsabila kedalam pelukannya. Mengusap pelan rambutnya membuat Salsabila merasa aman dan nyaman.

"RAYY—ANJIR" Umpatan yang keluar dari mulut seorang pria yang baru saja membuka pintu kamarnya membuatnya kaget, sementara Salsabila langsung melepaskan dirinya dari pelukan Rayyan.

Shit! Batin Rayyan mengumpat.

"Ray sorry ganggu ya?" Tanya Pria yang masih kaget dengan kejadian yang dilihatnya barusan. Rayyan mendelik

"Tau dari mana gue ada disini?" Tanya Rayyan masih dengan duduk di tempatnya.

"Gue sama anak anak ke apart tadi tapi lo nya gaada, eh taunya disini peluk pelukkan sama cewek lagi, katanya suka sama Salsa tapi pelukan sama cewe lain gimana sih lo?"

Salsabila yang mendengar itu semakin menyembunyikan wajahnya yang kini sudah memerah, ia meremat kuat selimut yang masih menutupi bagian bawah badannya ini. Sementara Rayyan terkekeh melihat reaksi sahabatnya ini, memang wajah Salsabila tak terlihat ketika berpelukan dengannya karena tinggi badan Salsabila yang lebih pendek dari Rayyan.

"Vid ngapain lo diem di depan pintu?" Tanya seorang pria yang kini baru saja datang dengan seorang pria lainnya.

"Ray udah gila lo bawa cewe ke kamar?"

"Lo katanya suka Salsa tapi sama cewe lain, di kamar pula parah lo."

Rayyan mendelik mendengar ocehan ketiga sahabatnya. "Angkat mukanya mereka jadi nuduh aku yang ngga ngga," Pinta Rayyan pada Salsabila yang masih menundukkan kepalanya itu Rayyan bangkit dari duduknya sontak Salsabila langsung menahan tangan lengannya, Ia menoleh dan melihat Salsabila yang kini menatapnya "Maluu." Gumannya

Mendengar gumannan gadis itu Rayyan kembali duduk di kursi yang ia pakai duduki tadi sembari menggenggam tangan Salsabila yang tadi menahannya, sementara ketiga sahabat Rayyan yang melihat kejadian itu terkejut ternyata gadis yang sahabatnya ini peluk tadi adalah Salsabila. Tetapi ketiganya kembali tersenyum lega.

"Wih udah main di kamar aja nih Sal?" Goda David yang kini duduk di pinggiran kasur sementara Salsabila hanya memalingkan wajahya malu, genggamannya semakin mengerat. Rayyan yang melihat itu langsung menatap tajam David.

"Gausah di godain gitu kasian," Ucap Rayyan

"CIEE BELAIN!" Seru ketiganya bersamaan,

"Sal kok lo mau si di bawa ke kamar sama si Ray?" Tanya Alex dengan nada menggoda.

Salsabila diam tak menjawab ia malah menatap Rayyan dengan ekspresi memelasnya, "Pulang," Pintanya dengan suara yang sangat pelan.

Rayyan terdiam sejenak "Masih pusing gak?"

Salsabila mengangguk pelan "Dikit."

"Tidur dulu, nanti malem pulangnya di anterin."

"Ekhem kita di anggurin," Sindir David ketika melihat Rayyan yang sibuk dengan Salsabila.

"Kita tunggu di bawah Ray," Ujar Daffa sembari menarik paksa kedua sahabatnya ini keluar dari kamar, membuatnya bernafas lega.

"Mau pulang," Pinta Salsabila lagi.

Rayyan menggeleng, "Nanti kalau lo udah gak pusing,"

Salsabila memasang wajah sedihnya, "Mau pulang.."

"Nanti malem sekarang tidur dulu," Jawab Rayyan tegas

Salsabila menunduk, membuatnya merasa bersalah, Ia kembali menarik Salsabila kedalam pelukannya. "Mau pulang maluu.." Guman Salsabila.

Rayyan yang mendengar itu merenggangkan pelukannya,"Istirahat dulu ya, biar pusingnya hilang dulu nanti malem aku anterin," Ucap Rayyan yang kini merubah menjadi sangat lembut.

"Belum ngabarin ibu," Jawabnya

"Sebutin nomor ibu kamucoba, Biar aku yang ngabarin," Tanya Rayyan yang kini sudah melepas pelukannya.

Salsabila menggelengkan kepalanya "Gak inget."

"Hp kamu di tas kan?"

Salsabila mengangguk, "Tapi abis baterai, telfon pake hp gue aja gak di kunci kok hpnya."

Rayyan memajukan wajahnya hingga hidungnya saling bersentuhan dengan Salsabila membuat gadis itu menahan nafasnya "Ngomongnya pake Aku-kamu aja kalau sama aku bisa?" Tannyanya pelan namun tegas.

Salsabila pun mengangguk cepat.

Cup

"Tidur ya, aku tinggal dulu nanti kesini buat bangunin kamu," Tutur Rayyan setelah menngecup singkat pipi Salsabila.

Rayyan meninggalkan Salsabila sembari tersenyum puas ketika melihat gadis yang kini masih mematung akibat perlakuannya.

Gue kecanduan nyium dia kayaknya.

Salsabila tersadar ketika suara pintu kamar tertutup. Ia memegang pipinya.

"Ibuuu aku maluu," Rengekknya   

---

Selasa , 19 Oktober 2021

jangan lupa voment yaa maaci♡

Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang