PART 5

896 103 20
                                    

Disinilah Kian Santang berada  dekat jurang

"ya allah jika saat ini akhir dari hidupku maka aku ikhlas"batin Kian Santang memejamkan matanya sejenak

"sekarang tunggu apa lagi Kian Santang serahkan apa yang kami minta"pinta Hariwangsa

"aku akan menepati janjiku kalian tenang saja,lepaskan dulu ikatan ini"ucap Kian Santang

Amuk Marugul berdecak kesal begitu juga dengan Hariwangsa keduanya dengan segera melepaskan ikatan yang melilit Kian Santang

"bismillahirohmanirahim"Kian Santang mengeluarkan pedang dzulfikar dari dalam tubuhnya

Amuk Marugul melemparkan sebuah botol pada kian santang "masukkan darahmu kedalam botol itu"titah Amuk Marugul yang diangguki Kian Santang

"bismillahirohmanirohim"perlahan kian santang mengoreskan pedang dzulfikar pada pergelangan tanganya,tetes demi tetes darah masuk kedalam botol,perlahan mata Kian Santang memburam

Bruk

Kian Santang jatuh tak sadarkan diri pedang dzulfikar miliknya terlempar dan tertancap pada tanah

"hariwangsa kita apakan kian santang ini,kita tidak mungkin meninggalkan ia disini"ucap Amuk Marugul

"lempar saja kejurang bukankah jika ia mati sebuah keuntungan untukmu dan keponakanmu"jawab enteng Hariwangsa

"yah kau benar juga hihihihii haahhaha"Amuk Marugul tertawa puas

Perlahan Amuk Marugul menyeret tubuh Kian Santang ketepi jurang dan membuangnya begitu saja

Sementara itu kilas balik Kian Santang terluka menghantui Walangsungsang,Subang Larang dan prabu Siliwangi

"jagat dewa batara putraku Kian Santang"prabu Siliwangi memejamkan matanya

"kakanda,apakah kakanda merasakan apa yang dinda rasakan?"tanya Subang Larang penuh kecemasan

"ya dinda putra kita Kian Santang dalam bahaya"jawab prabu Siliwangi

"kanda kita harus mencari putra kita Kian Santang"Subang Larang hendak berlari pergi namun tanganya dicekal prabu Siliwangi

"tenanglah dinda"prabu Siliwangi mendekap erat tubuh Subang Larang pecah sudah tangis Subang Larang yang sedari tadi ditahan

"biarkan maung Bodas yang mencari putra kita Kian Santang,kita juga belum tau apa yang sebenarmya terjadi pada putra bungsu kita"ucap prabu Siliwangi,Subang Larang mengangguk lemah

"emban"panggil prabu Siliwangi

"hamba gusti prabu"

"bawa dinda Subang Larang beristirahat kewismanya"titah prabu Siliwangi

"sendika gusti"

"mari gusti ratu"emban menuntun subang larang kembali kewisma dengan hati hati

*********

Walangsungsang menghentikan langkahnya sedaritadi jantungnya tak berhenti berdegup dengan kencang dan juga bayang-bayang adik bungsunya melintas dalam pandanganya

"raden kau yakin kau tak papa?"tanya Endang Geulis

"tidak papa nyimas hanya saja perasaanku sedikit tidak enak"jawab Walangsungsang

"sebaiknya kita istirahat dulu raden"ucap Endang Geulis

"tidak nyimas hari sudah mulai petang aku takut kita akan kemalaman,tapi jika kau lelah kau boleh istirahat disini biar aku yang mencari nyimas Rara Santang"ucap Walangsungsang

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang