PART 23

312 60 6
                                    

HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN DAN FOLLOW MIMIN YA!!!

Kian santang dan walangsungsang masih terus melangkah menuju lembah masurai, melelahkan tapi keduanya tidak mau menyerah begitu saja

"raka sepertinya aku mendengar langkah kaki seseorang"ucap kian santang menghentikan langkah

"kau benar rayi"ucap walangsungsang yang turut memberhentikan langkah

Krek

"keluar kalian!!"sentak walangsungsang

"rupanya kalian tau kedatangan kami"

"nyai gumuh,mahisapara"desis walangsungsang

"kita berjumpa lagi walangsungsang, kian santang"ucap nyai gumuh menyungingkan senyum menyebalkan

"mau apa kalian?"tanya kian santang

"mau nyawa kalian,bagaimana?,apakah kalian akan memberikannya?"tanya nyai gumuh sembari tertawa

"kau mau nyawa kami?,ambil saja jika kau bisa"jawab walangsungsang menantang

Walangsungsang mengambil kuda-kuda kemudian berlari menyerang nyai gumuh

"raka!!"

"jangan ganggu mereka kian santang, mari bersenang-senang bersamaku"ucap mahisapara bergegas menyerang kian santang

Keduanya terlibat pertarungan sengit,kian santang yang bertarung dengan mahisapara dan walangsungsang yang bertarung dengan nyai gumuh

************

Beralih keistana padjajaran,tabib sudah melakukan berbagai cara untuk memberhentikan penyebaran racun dalam tubuh rara santang,namun usahanya sia-sia semua tidak berarti apa-apa.

"maafkan hamba gusti ratu,hamba sudah berusaha semaksimal mungkin tapi racun dalam tubuh nyimas rara santang menyebar dengan cepat"ucap tabib menunduk

Surawisesa terdiam begitu juga dengan subang larang dan kentring manik.

Subang larang mengusap lembut pipi putrinya "nak bertahanlah,bertahanlah demi ibunda"ucap subang larang lembut

Dia tidak menangis,ia tau saat ini rara santang tidak butuh tangisannya yang rara santang butuhkan adalah do'anya

"bu-nda"ucap rara santang lirih bahkan hampir tak terdengar

"putriku"ucap subang larang melihat mata rara santang sedikit terbuka

"yunda"ucap surawisesa

"nyimas kau sadar"ucap kentring manik bergegas mendekati rara santang

Wajah rara santang tidak bisa berbohong racun yang mengalir dalam darahnya membuatnya tersiksa,dilihat dari wajahnya yang memerah menahan sakit.

"ay-ah-ha-nda"ucap rara santang susah payah

"ayahandamu sedang tidak ada di istana putriku,ada apa?"tanya subang larang khawatir

"nyimas jangan banyak bicara,sebaiknya kau beristirahat bertahanlah sebentar lagi rakamu walangsungsang dan rayimu kian santang pasti akan segera kembali"ucap kentring manik

Surawisesa menyandarkan punggungnya pada dinding "raka segeralah kembali"ucap surawisesa seolah berhubungan batin dengan kian santang dan walangsungsang

Di sisi lain sekilas kian santang dan walangsungsang sama-sama mendengar ucapan surawisesa membuat keduanya saling memandang

"rayi jika kita terus terusan meladeni mereka kita akan terlambat menyelamatkan nyimas rara santang"ucap walangsungsang

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang